Kemenkeu: Minat lelang SUN 2,45 kali lipat dari target
13 Maret 2024 23:50 WIB
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPPR) Kemenkeu Deni Ridwan. ANTARA/Rizka Khaerunnisa/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan menyatakan minat terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) 2,45 kali lipat dari target indikatif yang telah ditetapkan, yakni mencapai Rp58,94 triliun dari target Rp24 triliun.
“Permintaan atas Lelang SUN di awal bulan Ramadhan 1445 H tercatat cukup baik. Hal ini didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan di Jakarta, Rabu.
Indikator ekonomi yang dimaksud yaitu tetap tingginya cadangan devisa di level 144 miliar dolar AS yang setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Dari pasar global, Chairman the Fed Jerome Powell mengindikasikan kemungkinan penurunan Fed Fund rate pada tahun ini, meskipun penurunan tersebut belum memungkinkan pada semester I-2024, karena tingkat inflasi AS yang belum mendekati target The Fed.
Total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini meningkat tipis menjadi Rp10,5 triliun dari Rp10,4 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah-panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp7,97 triliun atau 75,9 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp4,63 triliun atau 19,3 persen dari total awarded bids.
Demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 64,99 persen dari total incoming bids dan 58,13 persen dari total awarded bids.
Incoming bids terbesar adalah pada tenor 10 tahun yaitu Rp19,44 triliun (32,98 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp9,1 triliun (37,92 persen dari total awarded bids).
Weighted Average Yield (WAY) untuk Obligasi Negara pada lelang SUN hari ini naik sebesar 1-3 bps dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya, kecuali WAY Obligasi Negara tenor 5 tahun turun 1 bp dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya.
Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp24 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2024.
Baca juga: Minat lelang SUN tembus Rp61,04 triliun berkat solidnya ekonomi RI
Baca juga: Pemerintah serap Rp24 triliun dari lelang tujuh seri SUN
“Permintaan atas Lelang SUN di awal bulan Ramadhan 1445 H tercatat cukup baik. Hal ini didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan di Jakarta, Rabu.
Indikator ekonomi yang dimaksud yaitu tetap tingginya cadangan devisa di level 144 miliar dolar AS yang setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Dari pasar global, Chairman the Fed Jerome Powell mengindikasikan kemungkinan penurunan Fed Fund rate pada tahun ini, meskipun penurunan tersebut belum memungkinkan pada semester I-2024, karena tingkat inflasi AS yang belum mendekati target The Fed.
Total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini meningkat tipis menjadi Rp10,5 triliun dari Rp10,4 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah-panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp7,97 triliun atau 75,9 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp4,63 triliun atau 19,3 persen dari total awarded bids.
Demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 64,99 persen dari total incoming bids dan 58,13 persen dari total awarded bids.
Incoming bids terbesar adalah pada tenor 10 tahun yaitu Rp19,44 triliun (32,98 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp9,1 triliun (37,92 persen dari total awarded bids).
Weighted Average Yield (WAY) untuk Obligasi Negara pada lelang SUN hari ini naik sebesar 1-3 bps dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya, kecuali WAY Obligasi Negara tenor 5 tahun turun 1 bp dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya.
Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp24 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2024.
Baca juga: Minat lelang SUN tembus Rp61,04 triliun berkat solidnya ekonomi RI
Baca juga: Pemerintah serap Rp24 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: