BPBD Kuningan tuntaskan penanganan banjir dan longsor di 34 desa
13 Maret 2024 21:47 WIB
Sejumlah petugas gabungan dari BPBD dan instansi terkait lainnya saat membersihkan material longsor pada jalan penghubung di Kuningan, Jawa Barat. ANTARA/HO-BPBD Kuningan.
Kuningan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Jawa Barat menuntaskan penanganan peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 34 desa di 15 kecamatan di daerah itu selama awal Maret 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu di Kuningan Rabu mengatakan, upaya penanganan yang dilakukan berupa pembersihan lumpur bekas banjir di rumah warga serta menyingkirkan material longsor pada beberapa titik.
“Sehubungan telah terjadi beberapa bencana pada tanggal 5-6 Maret 2024, kami melakukan penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang berdampak terhadap fasilitas umum serta permukiman warga,” katanya.
Ia menjelaskan, khusus bencana banjir, dari hasil asesmen petugas di lapangan menunjukkan kalau air yang merendam 618 rumah di sejumlah desa itu sudah surut sejak beberapa hari lalu.
Menurut dia, petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, Polri, dan relawan ikut membantu 2.302 warga yang terdampak banjir, dengan membersihkan lingkungan sekitar serta berupaya mengurangi risiko kerusakan akibat bencana tersebut.
Selain rumah warga, Indra menyebutkan, bencana banjir pun sempat merendam areal persawahan seluas 114,8 hektare milik petani yang tersebar di sejumlah desa.
“Banjir telah surut, dan kami berhasil menyelesaikan pembersihan lingkungan dampak banjir. Kami merekomendasikan kepada instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut pasca-banjir,” katanya.
Ia juga menyebutkan pada peristiwa tanah longsor, petugas gabungan mengerahkan sejumlah alat berat untuk memindahkan material tanah yang sempat memutus akses jalan warga di beberapa desa.
Sebagai contoh, katanya, pembersihan akses jalan penghubung di Desa Giriwaringin, progresnya sudah 100 persen untuk titik longsoran pertama. Sehingga dalam waktu dekat jalur itu sudah bisa dilalui kembali oleh masyarakat setempat.
“Sedangkan untuk akses jalan Desa Mekarsari masih dalam pengerjaan menggunakan dua unit alat berat dan dua unit truk untuk membuang material longsoran, progresnya 70 persen,” katanya.
Indra memastikan selain penanganan, BPBD Kabupaten Kuningan selalu mengedepankan langkah mitigasi dengan mengimbau warga agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana.
Dia juga menambahkan bahwa data asesmen yang dikumpulkan, nantinya diserahkan kepada otoritas berwenang untuk menyiapkan kebijakan dalam menghadapi peristiwa banjir serta longsor.
“BPBD Kabupaten Kuningan meneruskan informasi peringatan ini kepada pihak terkait dan masyarakat,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu di Kuningan Rabu mengatakan, upaya penanganan yang dilakukan berupa pembersihan lumpur bekas banjir di rumah warga serta menyingkirkan material longsor pada beberapa titik.
“Sehubungan telah terjadi beberapa bencana pada tanggal 5-6 Maret 2024, kami melakukan penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang berdampak terhadap fasilitas umum serta permukiman warga,” katanya.
Ia menjelaskan, khusus bencana banjir, dari hasil asesmen petugas di lapangan menunjukkan kalau air yang merendam 618 rumah di sejumlah desa itu sudah surut sejak beberapa hari lalu.
Menurut dia, petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, Polri, dan relawan ikut membantu 2.302 warga yang terdampak banjir, dengan membersihkan lingkungan sekitar serta berupaya mengurangi risiko kerusakan akibat bencana tersebut.
Selain rumah warga, Indra menyebutkan, bencana banjir pun sempat merendam areal persawahan seluas 114,8 hektare milik petani yang tersebar di sejumlah desa.
“Banjir telah surut, dan kami berhasil menyelesaikan pembersihan lingkungan dampak banjir. Kami merekomendasikan kepada instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut pasca-banjir,” katanya.
Ia juga menyebutkan pada peristiwa tanah longsor, petugas gabungan mengerahkan sejumlah alat berat untuk memindahkan material tanah yang sempat memutus akses jalan warga di beberapa desa.
Sebagai contoh, katanya, pembersihan akses jalan penghubung di Desa Giriwaringin, progresnya sudah 100 persen untuk titik longsoran pertama. Sehingga dalam waktu dekat jalur itu sudah bisa dilalui kembali oleh masyarakat setempat.
“Sedangkan untuk akses jalan Desa Mekarsari masih dalam pengerjaan menggunakan dua unit alat berat dan dua unit truk untuk membuang material longsoran, progresnya 70 persen,” katanya.
Indra memastikan selain penanganan, BPBD Kabupaten Kuningan selalu mengedepankan langkah mitigasi dengan mengimbau warga agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana.
Dia juga menambahkan bahwa data asesmen yang dikumpulkan, nantinya diserahkan kepada otoritas berwenang untuk menyiapkan kebijakan dalam menghadapi peristiwa banjir serta longsor.
“BPBD Kabupaten Kuningan meneruskan informasi peringatan ini kepada pihak terkait dan masyarakat,” katanya.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: