Dia menjelaskan penutupan sementara rute penyeberangan itu telah dilakukan sejak Minggu (10/3/2024) lalu.
"Pengumuman kami pasang di pelabuhan dan melalui media sosial Instagram juga," katanya.
Baca juga: Pelayaran feri dari Pulau Simeulue dihentikan karena cuaca buruk
Baca juga: Akibat cuaca buruk pelayaran kapal feri di Pulau Simeulue dihentikan
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga di Kupang, Senin.
Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Baca juga: Angkutan Feri di NTT Dihentikan Sementara
Baca juga: NTT tutup enam pelabuhan Feri akibat cuaca buruk
Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
"Waspada adanya awan gelap atau cumulonimbus dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba," ucap dia.
Baca juga: ASDP Kupang: Pelayaran feri di NTT masih ditutup sementara
Baca juga: ASDP tutup semua penyeberangan feri di Bolok akibat cuaca ekstrem