Jakarta (ANTARA) - Polisi hingga saat ini belum dapat menyimpulkan bahwa penyebab bunuh diri satu keluarga di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3) akibat pinjaman daring (online/pinjol).

"Kami belum bisa konfirmasi sejauh itu karena tim masih bekerja," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjawab pers, usai meninjau lokasi kejadian, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan saat ini petugas telah memeriksa sejumlah saksi untuk melengkapi bahan keterangan yang dibutuhkan.

"Saksi dari lokasi kejadian perkara hingga saksi dari keluarga korban dan ini masih belum dapat disimpulkan," kata dia

Ia menyebutkan, masih menunggu hasil pemeriksaan forensik DNA (deoxyribo nucleic acid), autopsi psikologi hingga pemeriksaan digital forensik.

Baca juga: Polisi periksa ulang lokasi bunuh diri sekeluarga di Jakarta Utara

DNA merupakan molekul yang memuat seluruh instruksi genetik yang dibutuhkan oleh semua organisme dalam seluruh siklus hidupnya.

Informasi genetik yang terdapat dalam DNA diturunkan oleh orang tua atau induk ke generasi berikutnya melalui reproduksi.

Oleh karena itu, ia menegaskan, hasil pemeriksaan itu akan menjadi kunci karena keterangan yang didapatkan semakin detail dan komprehensif.

Ia mengatakan tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara juga kembali mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.

"Tadi memastikan olah tempat kejadian perkara dan kaji lagi. apa yang kira-kira menjadi asumsi dan dikaitkan dengan fakta yang ada," kata dia.

Baca juga: Psikolog: Tak ada dukungan bisa jadi alasan seseorang akhiri hidup

Sebelumnya Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat tersebut.

"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya.

Ia mengatakan dari hasil rekaman kamera pemantau keempat korban yang merupakan satu keluarga yang terdiri dari pria berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16).

Mereka datang ke Apartemen Teluk Intan sekitar pukul 16.20 WIB menggunakan mobil Grandmax B 2962 BIQ.

Keempatnya masuk ke lobi dan langsung menuju lift. Saat di lift, AE mencium kening istrinya AIL yang mengumpulkan semua telepon seluler korban ke dalam tasnya.

Baca juga: Pakar: Kasus bunuh diri sekeluarga di Jakut layak disebut kasus pidana

Setelah keluar dari lift mereka menaiki tangga darurat dan sampai di atap lalu meloncat dari atas.

"Dari gerak gerik kami menyimpulkan, ini bunuh diri yang sudah dipersiapkan bersama," kata dia.