Jayapura (ANTARA) - Perum Bulog wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan pendistribusian beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat masih menunggu dokumen Ongkos Angkutan Beras (OAB) dari pemenang tender, bukan karena stok beras.

Manager Operasional Pelayanan Publik Bulog Papua dan Papua Barat Guido XL Pereira, di Jayapura, Rabu, mengatakan saat ini untuk stok beras Bulog di gudang sebanyak 30 ton, kemudian ada lagi dalam perjalanan 50 ton.

“Kendala untuk pendistribusian beras bagi ASN, karena dokumen OAB yang masuk di kami sehingga saat ini posisinya Bulog menunggu pemenang tender,” katanya lagi.

Menurut Guido, Bulog posisinya hanya melayani permintaan jika sudah ada dokumen OAB, maka langsung dilakukan penyaluran beras kepada pemenang tender.

“Berdasarkan informasi pada tahun ini yang menang tender yakni PT Irian Bhakti Papua, hanya saja mungkin ada beberapa persyaratan yang belum diselesaikan sehingga belum memasukkan dokumen OAB,” ujarnya pula.

Dia menjelaskan belum dilakukannya pendistribusian beras ASN bukan hanya terjadi di Papua Tengah, namun di seluruh Papua pada wilayah kerja Bulog.

“Untuk itu kami berharap ke depan proses tender dilakukan lebih cepat, sehingga awal tahun seperti ini bisa langsung disalurkan berasnya,” katanya lagi.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Puncak Jaya Tri Purnomo Tabuni mengatakan jatah beras ASN belum didistribusikan hingga saat ini karena ada proses lelang angkutan yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut.

"Pada prinsipnya kami di daerah, sifatnya menunggu pemenang lelang angkutan baru bisa melakukan koordinasi," katanya pula.
Baca juga: Aprindo harap Pemprov Papua antisipasi kenaikan beras premium
Baca juga: Pj Gubernur pastikan tidak ada kelangkaan beras di Papua Barat Daya