Moskow (ANTARA) - Militer Sudan mengatakan pihaknya berhasil menguasai markas radio dan televisi nasional di Kota Omdurman dari kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada Selasa waktu setempat.
“Angkatan bersenjata dan pasukan reguler lainnya bersama putra bangsa yang saat ini bekerja sama dengan tentara berhasil menguasai markas besar kerja sama nasional untuk televisi dan radio (sejarah dan kesayangan rakyat Sudan) dari milisi teroris [ketua RSF Mohamed Hamdan] Daglo dan tentara bayaran negara lain,” kata militer melalui pernyataan.
Bentrokan antara militer Sudan dan RSF terjadi sejak April 2023 dan sejak saat itu telah diberlakukan beberapa kali gencatan senjata nasional sementara, namun tidak ada satu pun yang membantu menyelesaikan konflik.
Kemudian pada akhir Oktober para pihak yang bertikai melanjutkan perundingan, yang dimediasi Arab Saudi di Jeddah, namun permusuhan masih berlanjut.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa pertempuran selama berbulan-bulan di Sudan dapat menimbulkan wabah penyakit dan melemahkan sistem kesehatan.
Jumlah pengungsi internal akibat konflik di Sudan sudah melampaui tujuh juta orang, menurut Organisasi Migran Internasional (IOM).
Sumber: Sputnik
Baca juga: Sekjen PBB serukan gencatan senjata saat Ramadan di Sudan
Baca juga: Sudan akan segera bebaskan Khartoum dari cengkeraman RSF
Baca juga: PBB: Ada 'lubang menganga' dalam dialog untuk akhiri perang di Sudan
Militer Sudan berhasil kuasai markas radio dan TV nasional
13 Maret 2024 14:42 WIB
Arsip - Asap hitam mengepul dari sebuah gedung yang terbakar akibat bentrokan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter RSF di Khartoum, Sudan. (Xinhua)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: