"Kita coba nanti menyusun ke depan pendanaan transmigrasi dari loan atau pinjaman luar negeri," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam rapat kerja antara Komisi V DPR RI dan Kemendes PDTT di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Gus Halim itu untuk menanggapi usulan anggota Komisi V DPR RI Sudewo agar Kemendes PDTT memanfaatkan pinjaman luar negeri dalam mengembangkan area transmigrasi di Indonesia agar lebih modern.
Baca juga: Mendes PDT: "ASEAN Rural Culture Expo" pamerkan produk UMKM
Baca juga: Pemerintahan Jokowi siapkan dana desa Rp400 triliun hingga 2024
Akan tetapi saat ini, kata dia, keterbatasan anggaran membuat Kemendes PDTT belum mampu secara maksimal menyediakan beragam program pembangunan desa, daerah tertinggal, dan area transmigrasi.
Ia menambahkan dengan bantuan pinjaman dari luar negeri pembangunan infrastruktur desa yang selama ini mengalami ketertinggalan dapat terselesaikan.
"Begitu pula dengan persoalan stunting dan pemenuhan fasilitas pendidikan," ucap dia.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid. Ia mengatakan pembangunan desa sudah sepatutnya menjadi perhatian utama pemerintahan berikutnya karena desa merupakan soko guru atau tonggak dalam pembangunan nasional.
"Desa itu soko guru pembangunan," ujar dia.
Baca juga: Mendes tinjau kampung ikan hias terintegrasi di Tulungagung
Baca juga: Menteri Desa : Program Desa Mandiri Kalbar bisa menjadi percontohan