Serang, Banten (ANTARA) — Pemerintah Provinsi Banten menawarkan berbagai proyek investasi prospektif sebagai upaya menggenjot realisasi investasi yang ditargetkan pemerintah pusat yakni sebesar Rp82,97 triliun.
Ragam peluang investasi yang menarik di antaranya, pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura Banten), Sport Centre Banten, Bendungan Sindangheula dan Karian. Proyek tersebut memiliki potensi menjanjikan sehingga diharapkan dapat memacu minat investor mengucurkan modalnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, meningkatnya realisasi investasi menjadi indikator kondusifnya iklim investasi di Banten.
“Beberapa faktor turut mendukung investasi terus bertumbuh, antara lain percepatan pembangunan infrastruktur, transportasi, kemudahan layanan perizinan, dan tersedianya kawasan industri,” ujarnya.
Capaian realisasi investasi di Banten selama periode 2023 meningkat signifikan. Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM RI, provinsi paling barat di Pulau Jawa ini sukses meraup investasi senilai Rp103,85 triliun atau naik sebesar 29,46% dibandingkan realisasi pada 2022 dengan nilai Rp80,22 triliun.
Peluang investasi lainnya yang tak kalah menarik adalah Sport Centre Banten. Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Banten menawarkan Kawasan Sport Centre Banten sebagai potensi emas yang sangat menjanjikan di sektor akomodasi kegiatan olahraga dan pendukungnya.
Di kawasan seluas 630.389 m2 ini terdapat Banten International Stadium (BIS) berkapasitas 38.000 penonton. Pembangunannya telah rampung sehingga ditargetkan menjadi ikon baru kebanggaan Banten dan magnet bagi para investor.
Pembangunan kawasan sport centre ini diperkirakan menelan biaya belanja modal (capex) sebesar Rp811,82 miliar. Jika telah beroperasi, pengelolaan kawasan Sport Centre Banten ini diperkirakan bakal meraup Rp84,42 miliar per tahunnya.
Pemprov Banten juga menawarkan peluang emas investasi di Bendungan Sindangheula dan Karian yang pembangunannya telah rampung. Bendungan Sindangheula terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Memiliki kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik dan dapat memberikan manfaat pengairan irigasi bagi kurang lebih 1.289 hektare sawah.
Bendungan senilai Rp358,13 miliar itu memiliki fungsi utama sebagai sumber irigasi untuk mengairi sawah dan sumber air baku hingga mampu mengaliri sebanyak 800 liter per detik. Selain itu, juga berfungsi untuk pengendalian banjir dengan kemampuan mereduksi potensi banjir hingga 50 meter kubik per detik maupun dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata.
Adapun peluang investasi yang ditawarkan di bendungan ini adalah pengembangan SPAM Regional Sindangheula, termasuk intake dan pipa transmisi air baku, instalasi pengolahan air (IPA), serta pipa jaringan distribusi utama mencapai 72,8 Km.
SPAM Regional Sindangheula dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Sumber air berasal dari Bendungan Sindangheula. Perencanaan distribusi air mencakup 12 titik offtake.
Potensi investasi lainnya terdapat di kawasan Bendungan Karian yang terletak di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 317 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 1.734 hektar. Bendungan Karian memiliki fungsi utama sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jabodetabek dan Banten. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi untuk pengendali banjir, sumber irigasi, dan pariwisata.
Adapun potensi lingkup investasi dari proyek ini meliputi pengembangan SPAM Regional Karian Timur dengan mekanisme kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). Penyediaan infrastrukturnya mencakup Instalasi Pengolahan Air (IPA), Mekanikal Elektrikal, dan Jaringan Distribusi Utama (JDU).