Harga emas turun tertekan kemajuan pembicaraan anggaran dan utang AS
16 Oktober 2013 04:13 WIB
Petugas menunjukan logam mulia emas 24 karat di Toko Emas Ibukota, Cikini, Jakarta, Jumat (28/6). Harga logam mulia emas anjlok pada level 1.223,54 dolar AS per ounce, atau sekitar Rp450 ribu per gram, merupakan titik terendah sejak Agustus 2010, dikarenakan jatuhnya harga emas internasional dan penguatan dolar AS terhadap euro. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan kemajuan dalam pembicaraan anggaran dan utang Amerika Serikat.
Pasar memperkirakan bahwa anggota parlemen AS akan segera mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan (shutdown) sebagian kegiatan pemerintah federal AS dan mencegah gagal bayar (default) utang, lapor Xinhua.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember merosot 3,4 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.273,2 dolar AS per ounce.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Harry Reid mengatakan pada Senin, ia "sangat optimistis" tentang kesimpulan kesepakatan minggu ini untuk menaikkan pagu utang dan membuka kembali kegiatan pemerintah.
Mengulangi pandangan Reid, Mitch McConnell, Pemimpin Minoritas Senat Republik, juga mengatakan bahwa "kita akan mendapatkan hasil yang diterima kedua belah pihak."
Ketua DPR AS John Boehner mengatakan pada Selasa bahwa para pemimpin Republik di DPR "sedang bekerja sama dengan para anggota tentang jalan ke depan."
Meningkatnya optimisme telah mendukung dolar menguat pada Selasa, yang pada gilirannya menekan harga emas sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman ketika terjadi gejolak).
Emas dapat pulih, setelah kesepakatan bipartisan tercapai, karena pasar dapat kembali fokus perhatiannya terhadap kelanjutan kebijakan uang longgar di seluruh dunia.
Para analis pasar yakin bahwa kesepakatan untuk menaikkan pagu utang dapat menunda langkah Federal Reserve mengurangi kebijakan pelonggaran kuantitatifnya.
Sementara itu, permintaan fisik untuk emas dari China yang tetap kuat, meredam penurunan harga emas lebih lanjut.
Perak untuk pengiriman Desember turun 16,3 sen, atau 0,76 persen, menjadi 21,191 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 0,1 dolar AS, atau 0,01 persen menjadi 1.383,4 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Pasar memperkirakan bahwa anggota parlemen AS akan segera mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan (shutdown) sebagian kegiatan pemerintah federal AS dan mencegah gagal bayar (default) utang, lapor Xinhua.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember merosot 3,4 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.273,2 dolar AS per ounce.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Harry Reid mengatakan pada Senin, ia "sangat optimistis" tentang kesimpulan kesepakatan minggu ini untuk menaikkan pagu utang dan membuka kembali kegiatan pemerintah.
Mengulangi pandangan Reid, Mitch McConnell, Pemimpin Minoritas Senat Republik, juga mengatakan bahwa "kita akan mendapatkan hasil yang diterima kedua belah pihak."
Ketua DPR AS John Boehner mengatakan pada Selasa bahwa para pemimpin Republik di DPR "sedang bekerja sama dengan para anggota tentang jalan ke depan."
Meningkatnya optimisme telah mendukung dolar menguat pada Selasa, yang pada gilirannya menekan harga emas sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman ketika terjadi gejolak).
Emas dapat pulih, setelah kesepakatan bipartisan tercapai, karena pasar dapat kembali fokus perhatiannya terhadap kelanjutan kebijakan uang longgar di seluruh dunia.
Para analis pasar yakin bahwa kesepakatan untuk menaikkan pagu utang dapat menunda langkah Federal Reserve mengurangi kebijakan pelonggaran kuantitatifnya.
Sementara itu, permintaan fisik untuk emas dari China yang tetap kuat, meredam penurunan harga emas lebih lanjut.
Perak untuk pengiriman Desember turun 16,3 sen, atau 0,76 persen, menjadi 21,191 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 0,1 dolar AS, atau 0,01 persen menjadi 1.383,4 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: