Pacitan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung penuh upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan dan melestarikan kawasan karst yang membentang di wilayah Pacitan Barat hingga Wonogiri (Jawa Tengah) dan Gunungkidul (DI Yogyakarta).

"Kunjungan Bapak Presiden beserta ibu negara ke Pantai Klayar merupakan salah satu wujud dukungan tersebut," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Pariwisata dan Olahraga, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat mendampingi presiden dan rombongan ke Pantai Klayar, Selasa sore.

Kepada rombongan maupun wartawan yang menyertai kunjungannya, Presiden sempat mengatakan bahwa keunikan dan keindahan Pantai Klayar sangat mempesona berbeda dengan objek wisata di tempat lain, karena terbentuk dari struktur geokarst atau pegunungan kapur yang sangat luas.

Menurut Ibas, presiden mendukung penuh upaya Kemenparekraf maupun pemerintah daerah dalam mengusulkan kawasan pantai karst ini sebagai taman dunia (geopark).

"Aset geologi itu bisa jadi wadah untuk pendidikan geologi, sejarah, sekaligus tempat pariwisata. Potensi ini menjadi momentum promosi kawasan karst gunungsewu melalui Geopark, sehingga sektor pariwisata di Pacitan semakin meningkat," kata Ibas.

Senada dengan presiden, Ibas yang kini mencalonkan diri lagi sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) VII (Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek) juga mendorong dinas terkait untuk gencar melakukan promosi keluar daerah maupun ke mancanegara.

Ia berpendapat, potensi pariwisata di wilayah Pacitan yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri memiliki nilai jual tinggi yang tak dapat diperoleh di daerah manapun di dunia.

"Potensi pariwisata Pacitan harus terus dipromosikan tidak hanya di level nasional tetapi juga dunia internasional. Pengakuan Unesco bahwa Goa Gong berpeluang menjadi taman wisata (Geo Park) kelas dunia bisa menjadi modal promosi untuk aset-aset wisata lain sekawasan," dorongnya.

Ibas berharap dengan kunjungan Presiden SBY ke Pacitan akan semakin menggelorakan pembangunan sektor pariwisata di Pacitan, sehingga semakin berkembang dan mampu menjadi sektor andalan penggerak perekonomian masyarakat Pacitan.

"Harus ada kesadaran kolektif, baik pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan kawasan-kawasan cagar budaya, sejarah dan geologi agar tetap lestari," ujar Ibas.

Kabupaten Pacitan sendiri memiliki banyak potensi untuk diusulkan masuk sebagai geopark, antara lain, lintas geologi yang berkaitan dengan pengangkatan aktif pantai selatan, Pantai Teleng, Pancer Door, Klayar, Srau, Nampu hingga Pantai Buyutan.

Daerah yang berada di ujung barat pesisir selatan Jawa Timur ini juga dikenal sebagai salah satu laboratorium geologi prasejarah terbesar di Indonesia.

Aneka situs purbakala, fosil manusia purba, hingga artefak prasejarah banyak ditemukan di sejumlah kawasan karst Pacitan, seperti di Goa Tabuhan, Goa Song Terus, Song Keplek, Song Gupuh, serta Dusun Ngrijangan yang banyak diteliti para ahli sebagai "gudang" situs prasejarah.

Sedangkan lintas geologi budaya Kabupaten Pacitan memiliki budaya upacara adat ceprotan serta wayang beber.


(KR-SAS/R010)