Puli Alam, Afghanistan (ANTARA News/AFP) - Bom yang disembunyikan dalam satu mikropon menewaskan Gubernur Logar, Arsala Jamal, di Afghanistan, Selasa, ketika ia berpidato di masjid setelah Shalat Idul Adha di Logar, di selatan kota Kabul.

Arsala Jamal diangkat oleh Presiden Hamdi Karzai, seperti halnya semua 34 gubernur provinsi lain di Afgnaistan.

Ia bahkan dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Karzai lantaran bertindak sebagai salah seorang dari manajer kampanyenya dalam pemilu 2009.

"Pagi ini, Gubernur Jamal sedang menyampaikan pidato setelah sholat Idul Adha ketika ia tewas akibat sebuah bom yang disembunyikan dalam mikropon," kata juru bicara Gubernur Logar, Din Mojammad Darwish, kepada AFP.

Ia menguraikan, "Gubernur itu ingin berbicara dan mengucapkan selamat Idul Adha kepada semua orang yang hadir saat itu. Setidak-tidaknya 18 orang lainnya cedera termasuk para warga sipil dan karyawan pemerintah."

Jamal menjadi gubernur Logar pada April 2013 setelah menjadi Gubernur Khost, di perbatasan dengan Pakistan.

Tidak ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, kendatipun gerilyawan Taliban sering menargetkan para pejabat pemerintah serta tantara dan polisi Afghanistan.

Karzai tidak menyebut tentang pembunuhan Jamal itu dalam pidatonya saat Idul Adha, Selasa, tetapi kembali menyerukan perdamaian.

"Hamid Karzai menyerukan Taliban bekerja bagi pembangunan negara mereka, dan membantu pasukan keamanan Afghanistan yang bekerja untuk melindungi tanah air, martabat nasional mereka dan menghentikan serangan-serangan," katanya.

Ia menyatakan, "Presiden itu kembali menyeru Taliban dan para pemimpin mereka tidak menjeremuskan para pemuda negara itu pada kehancuran."

Mohammad Jan Abid, kepala departemen penyelidik kriminal Logar, mengonfirmasikan serangan bom di masjid itu, dan mengatakan bahwa satu penyelidikan segera dilakukan.

Keamanan di provinsi itu memburuk dalam beberapa tahun belakangan ini, dan Taliban menguasai beberapa daerah kendatipun tekanan yang terus menerus dilakukan pasukan Afghanistan dan Amerika Serikat (AS).

Pasukan polisi lokal Afghanistan (ALP) yang ditempatkan di desa-desa juga belum dengan aktif untuk mengusir Taliban yang menguasai daerah itu.

Taliban berikrar akan meningkatkan serangan serangan sementara Afghanistan bersiap-siap menyelenggarakan pemilihan presiden April tahun depan dan penarikan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkekuaan 87.000 personel pada akhir tahun depan.

Pemimpin Taliban, Mullah Omar, pada Ahad mengatakan bahwa "menolak" pemilu itu karena dimanipulasi oleh kekuasaan-kekuasaan asing, dan diserukannya agar rakyat Afghanistan tidak ikut serta.

Pemerintah Taliban yang berhaluan keras disingkirkan oleh pasukan yang dipimpin AS pada akhir tahun 2001 karena menampung pemimpin Al Qaida, Osama bin Laden (1957 - 2011), yang dituduh berada dibelakang serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
(Uu.H-RN)