Komentar Anas mengenai "Bunda Putri"
15 Oktober 2013 12:09 WIB
Ketua Ormas Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum (kedua kiri) berbincang dengan Ketua DPP PPI Sudewa (kiri) dengan didampingi Sekjen PPI Gede Pasek Suardika (ketiga kiri) saat menghadiri perayaan Idul Adha 1434 Hijriah di Rumah Pergerakan, Jakarta, Selasa (15/10). PPI mendermakan 35 sapi dan 4 kambing untuk dikurbankan. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/mes/13)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengomentari konferensi pers Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu mengenai sosok "Bunda Putri".
"Marah manusiawi tetapi yang penting tempat marahnya di mana, kalau di depan umum tidak terlalu diharapkan oleh rakyat," kata Anas di sela-sela penyembelihan hewan kurban di Duren Sawit, Jakarta, Selasa.
Anas menyatakan, hal yang dikatakan Presiden harus diterjemahkan oleh para bawahannya dengan melakukan perbaikan kebijakan pemerintah khususnya mengenai sapi.
"Perlu adanya pembinaan yang serius agar produksi sapi meningkat. Itu seharusnya yang diterjemahkan oleh bawahan Presiden," kata Anas.
Terkait sosok Bunda Putri, Anas mengaku, sama sekali tidak kenal.
"Saya berharap Bunda Putri kirim sapi kurban, ternyata belum kenal. Saya mau cari informasi, belum kenal sampai sekarang, saya saja enggak tahu," kata Anas.
"Marah manusiawi tetapi yang penting tempat marahnya di mana, kalau di depan umum tidak terlalu diharapkan oleh rakyat," kata Anas di sela-sela penyembelihan hewan kurban di Duren Sawit, Jakarta, Selasa.
Anas menyatakan, hal yang dikatakan Presiden harus diterjemahkan oleh para bawahannya dengan melakukan perbaikan kebijakan pemerintah khususnya mengenai sapi.
"Perlu adanya pembinaan yang serius agar produksi sapi meningkat. Itu seharusnya yang diterjemahkan oleh bawahan Presiden," kata Anas.
Terkait sosok Bunda Putri, Anas mengaku, sama sekali tidak kenal.
"Saya berharap Bunda Putri kirim sapi kurban, ternyata belum kenal. Saya mau cari informasi, belum kenal sampai sekarang, saya saja enggak tahu," kata Anas.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: