Brasilia, Brazil (ANTARA News) - Brazil hari Senin mengatakan akan mengaktifkan sistem surat elektronik aman bulan depan untuk menjaga komunikasi pemerintah dari kegiatan mata-mata Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Presiden Dilma Rousseff mengumumkan penerapan sistem tersebut hari Minggu sebagai tanggapan atas pengungkapan oleh media massa tentang kegiatan mata-mata besar-besara di dunia maya yang dialami negaranya, seperti yang dibocorkan oleh mantan pegawai badan intelijen AS Edward Snowden, lapor AFP.
"Presiden Dilma Rousseff akan menerapkan aturan ini di kantor administrasi publik federal," kata Menteri Komunikasi Paulo Bernardo kepada para wartawan.
Ia menambahkan Jasa Pemrosesan Data Federal (SERPO) sedang menciptakan sebuah sistem versi baru, yang kemungkinan akan diterapkan pada bulan November.
"Kita perlu sistem yang lebih aman untuk menghindarkan kemungkinan kegiatan mata-mata," kata Rousseff melalui Twitter, Minggu.
SERPO, yang berada di bawah kementerian keuangan Brazil, mengembangkan sistem-sistem aman untuk urusan pengembalian pajak dalam jaringan serta membuat paspor baru.
"Ini merupakan langkah pertama untuk melindungi kerahasiaan pribadi dan hal-hal yang tidak dapat diganggu gugat menyangkut kegiatan-kegiatan pejabat," kata Rousseff, Minggu.
Bulan lalu, Rousseff membatalkan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat setelah dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional AS (NSA), mengungkapkan kegiatan mata-mata secara luas yang dilakukan Washington terhadap Brazil.
Rousseff juga mengecam kegiatan mata-mata elektronik yang dilakukan AS saat ia menyampaikan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu.
Melalui dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, surat kabar harian Brazil, Globo, mengungkapkan bahwa NSA telah melakukan penyadapan terhadap komunikasi-komunikasi yang dilakukan Rousseff dengan para pembantunya, juga terhadap pembicaraan telepon.
Globo juga menyiarkan informasi bahwa Amerika Serikat mengumpulkan data surat elektronik jutaan warga Brazil serta perusahaan raksasa energi milik pemerintah, Petrobras.
Canada, yang merupakan sekutu dekat AS, juga menargetkan kementerian pertambangan dan energi Brazil untuk melihat "motif-motif ekonomi dan strategi," demikian menurut Brasilia.
Rousseff telah bertekad mengajukan sebuah langkah di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membentuk sebuah "kerangka sipil internasional" yang akan melindungi kerahasiaan pribadi para pengguna internet.
Ia juga telah mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang ketatapemerintahan Internet pada bulan April.
Snowden (30 tahun), yang mencari suaka di Rusia, menjadi buruan Washington setelah ia membocorkan informasi rinci mengenai kegiatan mata-mata yang dilakukan secara besar-besaran di seluruh dunia.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Brazil akan operasikan sistem surat elektronik aman bulan depan
15 Oktober 2013 11:38 WIB
Presiden Brazil Dilma Rousseff (FOTO ANTARA/REUTERS/Ueslei Marcelino)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: