Pemerintah Norwegia mengundurkan diri
15 Oktober 2013 10:37 WIB
Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg dan dua penumpang taksi tertawa, setelah keduanya menyadari bahwa Stoltenberg yang mengendarai taksi di Oslo, dalam gambar yang diambil dari potongan video dari Partai Buruh Norwegia, Minggu (11/8). (REUTERS/Partai Buruh Norwegia via NTB Scanpix)
Oslo (ANTARA News) - Raja Harald V pada Senin, resmi menerima pengunduran diri pemerintah Norwegia yang dipimpin Perdana Menteri Jens Stoltenberg.
Pemerintah koalisi yang terdiri dari Partai Buruh dan dua partai lain beraliran kiri-tengah sebelumnya telah kehilangan status mayoritas pada pemilu parlemen September lalu. Mereka akan menjabat sebagai pemerintah sementara hingga pemerintahan baru terbentuk.
Xinhua melaporkan Raja Harald V diperkirakan segera menghubungi pemimpin Partai Konservatif, Erna Solberg, guna memintanya membentuk sebuah pemerintah baru.
Partai Konservatif beserta tiga partai lain beraliran tengah-kanan memenangkan 96 kursi dari 169 kursi di parlemen Norwegia.
Partai Konservatif juga sebelumnya telah sepakat membentuk pemerintah koalisi bersama Partai Progresif dengan janji dukungan dari Partai Sosial Demokratik dan Partai Liberal.
Setelah menjabat perdana menteri selama delapan tahun, Stoltenberg pada Senin, mengatakan dirinya akan menyetir mobil sendiri bersama istrinya dan menikmati jalanan tanpa pengawalan protokoler layaknya pejabat.
Stoltenberg yang sempat membuat heboh dengan menyamar sebagai supir taksi bulan Juni lalu guna mendekati para pemberi suara dan mendengar pendapat masyarakat ternyata gagal meraih dukungan penuh bagi pemerintahannya pada Pemilu Parlemen Norwegia yang berlangsung pada 9 September.
Pihak Koalisi Kiri-Tengah yang dipimpin oleh Stoltenberg sebelumnya dipandang telah terlalu lama berkuasa serta mendapat kritikan seiring kurangnya persiapan dalam menghadapi peristiwa pemboman dan penembakan yang dilakukan Anders Breivik tahun 2011 lalu, demikian laporan Xinhua.
Penerjemah: Panji Pratama
Pemerintah koalisi yang terdiri dari Partai Buruh dan dua partai lain beraliran kiri-tengah sebelumnya telah kehilangan status mayoritas pada pemilu parlemen September lalu. Mereka akan menjabat sebagai pemerintah sementara hingga pemerintahan baru terbentuk.
Xinhua melaporkan Raja Harald V diperkirakan segera menghubungi pemimpin Partai Konservatif, Erna Solberg, guna memintanya membentuk sebuah pemerintah baru.
Partai Konservatif beserta tiga partai lain beraliran tengah-kanan memenangkan 96 kursi dari 169 kursi di parlemen Norwegia.
Partai Konservatif juga sebelumnya telah sepakat membentuk pemerintah koalisi bersama Partai Progresif dengan janji dukungan dari Partai Sosial Demokratik dan Partai Liberal.
Setelah menjabat perdana menteri selama delapan tahun, Stoltenberg pada Senin, mengatakan dirinya akan menyetir mobil sendiri bersama istrinya dan menikmati jalanan tanpa pengawalan protokoler layaknya pejabat.
Stoltenberg yang sempat membuat heboh dengan menyamar sebagai supir taksi bulan Juni lalu guna mendekati para pemberi suara dan mendengar pendapat masyarakat ternyata gagal meraih dukungan penuh bagi pemerintahannya pada Pemilu Parlemen Norwegia yang berlangsung pada 9 September.
Pihak Koalisi Kiri-Tengah yang dipimpin oleh Stoltenberg sebelumnya dipandang telah terlalu lama berkuasa serta mendapat kritikan seiring kurangnya persiapan dalam menghadapi peristiwa pemboman dan penembakan yang dilakukan Anders Breivik tahun 2011 lalu, demikian laporan Xinhua.
Penerjemah: Panji Pratama
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: