Kebahagian tidak bisa dicapai dengan mengumbar hawa nafsu
15 Oktober 2013 09:01 WIB
Tradisi Toron Madura Ratusan pengendara sepeda motor antre masuk gerbang tol jembatan Suramadu sisi Tambakwedi Surabaya, Jatim, Senin (14/10). 'Toron' atau mudik pada Idul Adha merupakan tradisi bagi masyarakat Madura yang berada di luar Madura, pada H -1 Idul Adha. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat) ()
Denpasar (ANTARA News) - Wakil Ketua Muhamadiyah Provinsi Bali Haji Ahmad Dail Ansori SAG menilai, kebahagiaan yang menjadi tujuan hidup umat manusia dalam berbagai latar belakang hanya bisa dicapai melalui gairah hidup (himmah), pola pikir dan pola kehidupan.
"Kebahagiaan itu tidak bisa diperoleh dengan mengumbar hawa nafsu, memuaskan syahwat dan menumpuk harta benda," kata Haji Ahmad Dail Ansori ketika bertindak sebagai khotib pada Shalat Idul Adha di hadapan ratusan umat muslim di GOR Ngurah Rai Denpasar Selasa.
Ia mengatakan, orang yang kurang mampu terhadap agama dan rapuh imannya selamanya tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
"Meskipun dari segi ekonomi semakin kaya justru akan menambah kesengsaraan dan penderitaan," ujar Haji Ansori.
Oleh sebab itu gunakanlah nikmat badan, akal dan harta yang telah dianugrahkan serta melaksanakan ibadah mengikuti hukum-hukumnya. Jangan menggunakan kemudahan itu untuk melakukan kejahatan, kerusakan dan kemaksiatan.
Haji Ansori mengajak merenungkan kembali kisah Nabi Ibrahim beserta anaknya Ismail, karena hanya manusia yang hina, penuh dosa dan noda yang tidak memiliki apa-apa dan pasti mati kembali kepada sang pencipta.
Semua umat manusia berupaya mencari kebahagiaan namun tidak pernah mendapatkannya, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih yang rela saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran, ujar Haji Ansori.
"Kebahagiaan itu tidak bisa diperoleh dengan mengumbar hawa nafsu, memuaskan syahwat dan menumpuk harta benda," kata Haji Ahmad Dail Ansori ketika bertindak sebagai khotib pada Shalat Idul Adha di hadapan ratusan umat muslim di GOR Ngurah Rai Denpasar Selasa.
Ia mengatakan, orang yang kurang mampu terhadap agama dan rapuh imannya selamanya tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
"Meskipun dari segi ekonomi semakin kaya justru akan menambah kesengsaraan dan penderitaan," ujar Haji Ansori.
Oleh sebab itu gunakanlah nikmat badan, akal dan harta yang telah dianugrahkan serta melaksanakan ibadah mengikuti hukum-hukumnya. Jangan menggunakan kemudahan itu untuk melakukan kejahatan, kerusakan dan kemaksiatan.
Haji Ansori mengajak merenungkan kembali kisah Nabi Ibrahim beserta anaknya Ismail, karena hanya manusia yang hina, penuh dosa dan noda yang tidak memiliki apa-apa dan pasti mati kembali kepada sang pencipta.
Semua umat manusia berupaya mencari kebahagiaan namun tidak pernah mendapatkannya, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih yang rela saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran, ujar Haji Ansori.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: