“Berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan para mitra. Sementara aktivitas pendakian di Gunung Ciremai kami tutup,” kata Kepala Balai TNGC Maman Surahman saat dikonfirmasi di Kuningan, Jawa Barat, Ahad.
Maman menyampaikan langkah ini diambil agar kondisi ekosistem di Gunung Ciremai kembali pulih, dengan membiarkan seluruh flora dan fauna berkembang tanpa adanya aktivitas manusia yang melakukan pendakian.
Baca juga: Balai TNGC gencarkan penanaman massal bibit pohon di musim hujan
“Keputusan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi pemulihan lingkungan alam sekitar di Gunung Ciremai,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan penutupan jalur pendakian ini dalam rangka menghormati nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat setempat yang sebentar lagi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Maman meminta kerja sama dari mitra pariwisata untuk menjalankan kegiatan kegiatan wisata secara lebih tertib dan teratur. Sehingga memberikan rasa aman serta nyaman kepada pengunjung yang menjalani ibadah puasa.
Ia menyatakan langkah tersebut sangat penting dalam memastikan bahwa kegiatan wisata tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menghormati nilai-nilai keagamaan yang diyakini oleh masyarakat setempat.
“Pemilik tempat makanan dan minuman pada destinasi wisata di kawasan TNGC agar tertib menjaga etika dan menghormati kesucian bulan Ramadhan,” tuturnya.
Dia menyampaikan meskipun jalur pendakian ditutup, layanan booking pendakian Gunung Ciremai secara daring tetap tersedia untuk tanggal setelah penutupan.
“Layanan itu dibuka dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan menghubungi admin melalui narahubung di nomor 081313504355,” imbuhnya.
Maman berharap dengan kerjasama dari semua pihak, Gunung Ciremai dapat terus menjadi destinasi wisata yang lestari dan berbudaya serta menjadi contoh keberhasilan dalam upaya pemulihan ekosistem alam sekitarnya.
Baca juga: Balai TNGC catat 538 orang mendaki Gunung Ciremai pada Natal 2023