Vatican City (ANTARA) - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus mengatakan bahwa Israel dan Palestina sama-sama bertanggung jawab dalam konflik di Jalur Gaza.

"Apa yang terjadi saat ini antara Israel dan Palestina adalah sebuah perang. Dan perang itu melibatkan dua pihak, bukan satu," kata Fransiskus dalam wawancara dengan media Swiss RSI.

Dia telah berkali-kali menyerukan perdamaian di Jalur Gaza, menekankan perlunya akses bagi bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina itu, pembebasan sandera Israel, dan penyelesaian konflik dengan solusi dua-negara.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, serta melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya sudah 30.800 orang yang tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Lagi, Paus Fransiskus sebut Israel menggunakan taktis "terorisme"

Baca juga: Paus Fransiskus sebut serangan Israel di Gaza "panen mengerikan"


Paus Fransiskus sebut perang di Gaza terorisme