Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, menjajaki potensi peningkatan kerja sama ekonomi dengan pelaku usaha dan industri yang tergabung dalam Kamar Industri Kayseri di Provinsi Kayseri di daerah Turki tengah.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Achmad Rizal Purnama mengatakan, kerja sama dengan para pelaku usaha di Kayseri harus terus ditingkatkan dan menyebut nilai perdagangan daerah tersebut dengan Indonesia pada 2023 mencapai 21,1 juta dolar AS (Rp328,5 miliar).

“Kerja keras meningkatkan hubungan ekonomi dengan Turki terus kami lakukan. Kayseri sebagai salah satu kota industri terbesar di Turki memiliki peran penting untuk digali potensi kerja sama ekonominya dengan Indonesia,” ucap Dubes Rizal dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dubes menyebut produk Indonesia yang paling banyak diimpor ke Kayseri adalah benang, serta tekstil, arang, asam stearat, serta besi untuk mendukung sektor utama industri di provinsi itu.

Indonesia dengan populasi lebih dari 270 juta merupakan pangsa pasar non-tradisional yang penting untuk Turki. Apalagi, Indonesia dapat menjadi pintu masuk ke pasar Asia Tenggara yang memiliki populasi lebih dari 650 juta, ucap dia.

Hal tersebut tentu dapat melipatgandakan potensi keuntungan pelaku usaha Turki apabila mereka memperluas usahanya ke Indonesia dan menjadikan Indonesia basis produksi dan distribusi.

“Kita perlu mematahkan keterbatasan pola pikir yang menimbulkan keengganan pelaku usaha Turki untuk membuka perdagangan dengan Indonesia. Justru peluang untuk membuka basis produksi di Indonesia menarik bagi Turki,” kata Rizal.

Kunjungan ke Kayseri pada Jumat (8/3) tersebut terlaksana dengan dukungan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Turki-Indonesia, Ayse Bohurler.

Para pengusaha yang tergabung dengan Kamar Industri Kayseri amat antusias untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antara Kayseri dengan Indonesia. Selain itu, Rizal juga bertemu dengan gubernur serta para walikota yang menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

Salah satu potensi kerja sama ekonomi yang dijajaki dengan Provinsi Kayseri adalah kerja sama antar kawasan industri. Terlebih, saat ini tengah dijajaki kerja sama antara Kawasan Industri OSTIM di Ankara dengan dua kawasan industri Indonesia, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan KEK Tanjung Pinang.

Provinsi Kayseri juga diketahui tengah mendalami potensi energi panas bumi di Gunung Erciyes, sebuah gunung berapi dorman di dekat kawasan wisata Kapadokia yang terkenal.

Baca juga: Ikut pameran di Turki, USU perkuat program internasionalisasi
Baca juga: Kasal ungkap Turki bersedia kerja sama dengan RI buat rudal nasional