Kupang (ANTARA) - Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) AKBP I Gusti Putu Suka Arsa dan Dandim 1621/TTS Letkol Inf. Shobirin memastikan sinergisme antarpersonel kedua institusi itu tetap terjaga setelah terjadi perselisihan antara anggota Polri dan TNI AD di daerah tersebut.

"Situasi dan kondisi di daerah ini aman dan kondusif. Sinergisme TNI/Polri melalui hubungan kemitraan sebagai kakak adik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat NKRI di Kabupaten TTS. Kami tetap terjalin harmonis dan sangat baik tak ada persoalan," kata Kapolres TTS dari Kota So’e Ibu Kota Kabupaten TTS, Sabtu pagi.

AKBP I Gusti Putu Suka Arsa menegaskan bahwa tidak ada persoalan yang sangat signifikan antara TNI dan Polri di daerah itu. Pasalnya, sejauh ini hubungan kemitraan melalui sinergisme Polres TTS dan Kodim 1621 TTS tetap terjalin baik.

Menurut dia, ada kesalapahaman antara oknum anggota Polri dan anggota TNI saat pelaksanaan operasi keselamatan di jalan, Kamis (7/3), adalah hal yang biasa, bahkan tidak perlu dibesar-besarkan.

Setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung menyelesaikan permasalahan tersebut. Bahkan, keduanya sudah saling merangkul dan saling memaafkan.

"Jadi, tak ada lagi hal yang luar biasa, dan situasi keamanan di Kabupaten TTS sangat kondusif aman terkendali," kata dia.

Kapolres menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Kodim 1621 /TTS.

Terhadap oknum Satlantas Polres TTS berinisil Ipda MHY yang berselisih dengan anggota TNI berinisial Pratu IM, menurut dia, sudah diberikan tindakan secara internal, termasuk terhadap beberapa anggota Satlantas Polres TTS yang berselisih paham.

Baca juga: Kapolres Sorong janji tindak oknum polisi yang rampok rumah sejawat
Baca juga: Kejati Riau tahan pasutri oknum jaksa dan polisi terkait kasus suap


Dandim 1621 TTS Letkol Inf. Shobirin juga menegaskan bahwa Kodim 1621/TTS dan Polres TTS tidak ada masalah, tetap akur terkait dengan insiden kesalahpahaman itu.

Letkol Inf. Shobirin mengatakan bahwa Ipda MHY sudah secara terbuka menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekhilafan yang terjadi.

"Yang bersangkutan juga memohon maaf kepada seluruh anggota TNI se-Indonesia dan Kodim 1621/TTS. Bahkan, mereka sudah saling memaafkan, saling merangkul, dan juga saling berpelukan. Tidak ada masalah lagi," katanya dalam rilis yang diterima di Kupang.

Sebelumnya sebuah video berdurasi 41 detik menyebar di sejumlah grup WhatsApp. Video itu menunjukkan perselisihan antara personel Satlantas Polres TTS dan seorang anggota TNI.