Bulu tangkis
Marcus Gideon umumkan gantung raket setelah berkarier selama 25 tahun
9 Maret 2024 10:50 WIB
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia (The Minions) Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon (kiri) mengembalikan kok ke pebulu tangkis ganda putra Cina Liang Wei Keng dan Wang Chang pada babak semi final Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (11/6/2022). The Minions gagal melaju ke babak final usai kalah dengan skor 17-21 dan 10-21. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon mengumumkan pensiun dari karier bulu tangkis profesional yang sudah ia geluti selama kurang lebih 25 tahun.
“Pada hari ini, tepat di usia 33 tahun, saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25 tahun tidak henti-hentinya saya berlatih dan bersaing di lapangan,” kata Marcus, dikutip dari akun media sosial Instagram resminya, Sabtu.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan yang menurutnya memiliki andil yang sangat besar sepanjang ia berjuang sebagai seorang atlet.
Ia kemudian menceritakan kisah semasa kecil, di mana ia sempat dianggap remeh karena memiliki postur tubuh yang tidak tinggi dan prestasi yang dinilai “biasa saja” saat itu.
“Dalam hidup ini tidak ada yang saya sesali, apa yang sudah saya raih sekarang ini, bahkan sudah melebihi apa yang pernah saya impikan,” kata Marcus.
Salah satu impian itu adalah menjadi pemain bulu tangkis nomor satu di dunia yang pada akhirnya bisa ia raih bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus/Kevin atau pasangan yang akrab disapa “The Minions” itu pun bahkan mampu mempertahankan posisi puncak selama empat tahun lamanya.
“Saya pernah berkata kepada istri saya ketika kami masih berpacaran, ‘Saya ingin jadi World No. 1,’. Karena pada saat itu menjadi peringkat satu adalah sesuatu yang sulit sekali untuk digapai, tapi Tuhan memberikan, bahkan lebih dari yang saya bayangkan,” ungkap Marcus.
“Oleh sebab itu, saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yang puas dan rasa bersyukur,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: PBSI prioritaskan tiga nomor untuk rebut medali Olimpiade Paris
Selama 25 tahun menjadi pemain bulu tangkis, ia dan Kevin diakui oleh BWF sebagai salah satu pemain paling kuat dan diberikan gelar Pebulu tangkis Pria Terbaik BWF selama dua tahun berturut-turut setelah mengoleksi tujuh gelar Superseries BWF pada 2017 dan delapan gelar World Tour pada 2018.
Minions mengumpulkan 19 kemenangan dan enam runner up di BWF World Tour sejak 2018. Beberapa di antaranya adalah All England Open 2018, Indonesia Open 2018, Indonesia Open 2019, China Open 2019, hingga BWF World Tour Finals 2021.
Pada BWF Superseries, Marcus telah mengoleksi 11 kemenangan dan dua runner up. Salah satunya adalah kemenangannya bersama mendiang legenda bulu tangkis Indonesia Markis Kido di French Open 2013.
Sementara dengan Kevin, ia memenangkan beberapa turnamen Superseries seperti China Open 2016, Malaysia Open 2017, hingga Dubai World Superseries Finals 2017.
“Saya berterima kasih kepada partner-partner saya, almarhum Markis Kido, Kevin, dan lainnya,” kata Marcus.
“Tidak lupa saya juga berterima kasih untuk para suporter yang telah mendukung saya selama ini. God bless!” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Taufik Hidayat minta tunggal putra tempa mental agar lolos Olimpiade
Baca juga: Chico melesat ke semifinal French Open setelah kalahkan Antonsen
“Pada hari ini, tepat di usia 33 tahun, saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25 tahun tidak henti-hentinya saya berlatih dan bersaing di lapangan,” kata Marcus, dikutip dari akun media sosial Instagram resminya, Sabtu.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan yang menurutnya memiliki andil yang sangat besar sepanjang ia berjuang sebagai seorang atlet.
Ia kemudian menceritakan kisah semasa kecil, di mana ia sempat dianggap remeh karena memiliki postur tubuh yang tidak tinggi dan prestasi yang dinilai “biasa saja” saat itu.
“Dalam hidup ini tidak ada yang saya sesali, apa yang sudah saya raih sekarang ini, bahkan sudah melebihi apa yang pernah saya impikan,” kata Marcus.
Salah satu impian itu adalah menjadi pemain bulu tangkis nomor satu di dunia yang pada akhirnya bisa ia raih bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus/Kevin atau pasangan yang akrab disapa “The Minions” itu pun bahkan mampu mempertahankan posisi puncak selama empat tahun lamanya.
“Saya pernah berkata kepada istri saya ketika kami masih berpacaran, ‘Saya ingin jadi World No. 1,’. Karena pada saat itu menjadi peringkat satu adalah sesuatu yang sulit sekali untuk digapai, tapi Tuhan memberikan, bahkan lebih dari yang saya bayangkan,” ungkap Marcus.
“Oleh sebab itu, saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yang puas dan rasa bersyukur,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: PBSI prioritaskan tiga nomor untuk rebut medali Olimpiade Paris
Selama 25 tahun menjadi pemain bulu tangkis, ia dan Kevin diakui oleh BWF sebagai salah satu pemain paling kuat dan diberikan gelar Pebulu tangkis Pria Terbaik BWF selama dua tahun berturut-turut setelah mengoleksi tujuh gelar Superseries BWF pada 2017 dan delapan gelar World Tour pada 2018.
Minions mengumpulkan 19 kemenangan dan enam runner up di BWF World Tour sejak 2018. Beberapa di antaranya adalah All England Open 2018, Indonesia Open 2018, Indonesia Open 2019, China Open 2019, hingga BWF World Tour Finals 2021.
Pada BWF Superseries, Marcus telah mengoleksi 11 kemenangan dan dua runner up. Salah satunya adalah kemenangannya bersama mendiang legenda bulu tangkis Indonesia Markis Kido di French Open 2013.
Sementara dengan Kevin, ia memenangkan beberapa turnamen Superseries seperti China Open 2016, Malaysia Open 2017, hingga Dubai World Superseries Finals 2017.
“Saya berterima kasih kepada partner-partner saya, almarhum Markis Kido, Kevin, dan lainnya,” kata Marcus.
“Tidak lupa saya juga berterima kasih untuk para suporter yang telah mendukung saya selama ini. God bless!” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Taufik Hidayat minta tunggal putra tempa mental agar lolos Olimpiade
Baca juga: Chico melesat ke semifinal French Open setelah kalahkan Antonsen
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: