Phnom Penh (ANTARA) - Kamboja mencatat peningkatan signifikan jumlah wisatawan China yang mengunjungi Taman Arkeologi Angkor yang populer dalam dua bulan pertama 2024, menurut laporan Angkor Enterprise yang merupakan badan usaha milik negara pada Kamis (7/3).

Laporan tersebut menyebutkan 16.074 wisatawan China mengunjungi Angkor dalam dua bulan pertama tahun ini, naik 140 persen dari 6.690 pada periode yang sama tahun lalu.

China menjadi sumber wisatawan mancanegara (wisman) terbesar kelima ke Angkor setelah Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, imbuhnya.

Menurut laporan tersebut, total 235.850 wisman dari 169 negara dan kawasan mengunjungi taman kuno itu pada periode pelaporan, naik 50 persen dari 156.951 pada periode yang sama tahun lalu.

Otoritas setempat berharap Tahun Pertukaran Antarmasyarakat Kamboja-China 2024 yang dimulai pada Januari akan membantu mendatangkan wisatawan China ke Kamboja, khususnya ke Angkor.

"Saya sangat yakin bahwa Tahun Pertukaran Antarmasyarakat Kamboja-China 2024 akan menjadi kekuatan pendorong baru untuk menarik lebih banyak wisatawan dan investor China ke Kamboja," ujar Menteri Pariwisata Kamboja Sok Soken dalam acara peluncuran yang diadakan di Terrace of the Elephants di kompleks Angkor.

Sekretaris Negeri sekaligus Juru Bicara Kementerian Pariwisata Kamboja Top Sopheak mengatakan Kamboja sangat ingin melihat lebih banyak wisatawan China datang, terutama ke Angkor, dan mengatakan bahwa kehadiran mereka telah memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan negara kerajaan itu.

Dia yakin bahwa Bandar Udara Internasional Siem Reap Angkor yang diinvestasikan China, yang secara resmi meluncurkan operasi komersialnya pada November 2023, akan membantu menarik lebih banyak wisman, terutama dari China.

Terletak di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor yang memiliki luas 401 kilometer persegi serta terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB pada 1992, merupakan destinasi wisata paling populer di negara kerajaan tersebut.

Angkor merupakan rumah bagi 91 kuil kuno yang dibangun dari abad kesembilan hingga abad ke-13.