Bogota, Kolombia (ANTARA) - Presiden Kolombia Gustavo Petro, Jumat, membalas omelan seorang diplomat Amerika Serikat, dengan mengatakan negaranya akan membuat kebijakannya sendiri dan bahwa mengkritik Israel tidak sama dengan antisemitisme.

“AS tidak mendikte kebijakan luar negeri kami. Terlepas dari perbedaan kami, kami menemukan titik temu dan terlibat dalam dialog,” tulis sang presiden di platform X.

“Ada genosida di Palestina, dan hal itu dilakukan oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Mengutuk hal ini bukanlah antisemitisme, ini hanya kemanusiaan,” katanya, menambahkan.

Unggahan tersebut muncul setelah sejarawan Deborah Lipstadt, utusan khusus AS untuk pemantauan dan memerangi antisemitisme, mengkritik Petro dan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.

Dalam pidatonya, Lipstadt memberikan pengecualian pada pernyataan Kolombia dan Brazil terhadap Israel. Ia mengatakan, "Mereka melewati batas, dan jika mereka ingin bekerja sama dengan AS, pernyataan ini bukanlah kepentingan mereka,"

Petro dan Lula mengancam keras serangan Israel ke Gaza selama lima bulan, serta menuduh Israel melakukan "genosida" terhadap warga Palestina dalam beberapa kesempatan.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Sedikitnya 30.800 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan hampir 73.000 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan genosida.

Keputusan sementara yang dikeluarkan ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kolombia, Kuba dukung langkah hukum Afsel melawan Israel di ICJ

Baca juga: Kolombia usulkan PBB akui Palestina sebagai negara merdeka


Korban jiwa di Gaza tembus 30.000 orang, risiko kelaparan meningkat