Sulbar prioritaskan sektor pertanian tumbuhkan perekonomian
8 Maret 2024 19:50 WIB
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar Junda Maulana (tengah), pada pada rapat forum OPD. (ANTARA/HO/Diskominfo Sulbar)
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memprioritaskan arah pembangunan di sektor pertanian dalam upaya menumbuhkan perekonomian daerah itu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar Junda Maulana, pada rapat forum OPD, di Mamuju, Jumat mengatakan, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas pada kebijakan arah pembangunan Sulbar 2025.
"Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian, dimana perlu adanya perencanaan 'roadmap' prioritas komoditi unggulan setiap wilayah," kata Junda Maulana.
Dengan demikian, lanjut Junda Maulana, Sulbar mampu berdaya saing untuk memudahkan investor dalam menginvestasi di setiap kabupaten yang ada di provinsi tersebut dan memudahkan dukungan anggaran dalam perencanaan.
Terkait Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Junda Maulana menegaskan, dengan adanya BRIN semua perencanaan program usulan harus berdasarkan riset atau data sehingga usulan kabupaten yang diusulkan sesuai kondisi fakta lapangan atau eksisting.
"Ini menjadi peluang kerja sama BRIN dan Sulbar. Dalam hal ini, perlu adanya dukungan data sektoral OPD pertanian dalam merealisasikan bantuan sesuai dengan standar pelayanan minimal," kata Junda Maulana.
Pada kesempatan itu, Junda Maulana juga menyampaikan bahwa Provinsi Sulbar yang mengalami keterbatasan fiskal, juga diperhadapkan masalah kinerja ekonomi.
"Menariknya, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 di Sulbar sebesar 5,2 persen, atau tumbuh di atas nasional. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi kita belum mampu berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan," jelas Junda Maulana.
Ia optimistis, melalui pengembangan sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi perkebunan, perikanan dan kelautan, ekonomi di Sulbar dapat bertumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Saya optimistis, melalui pengembangan sektor ekonomi yang didukung perencanaan 'roadmap' prioritas komoditi unggulan di setiap wilayah, ekonomi di Sulbar dapat tumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ujar Junda.
Baca juga: Sulbar mengekspor perdana 5.500 ton bungkil sawit ke China
Baca juga: Mentan minta Sulbar siapkan 10.000 hektare lahan pertanian
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar Junda Maulana, pada rapat forum OPD, di Mamuju, Jumat mengatakan, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas pada kebijakan arah pembangunan Sulbar 2025.
"Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian, dimana perlu adanya perencanaan 'roadmap' prioritas komoditi unggulan setiap wilayah," kata Junda Maulana.
Dengan demikian, lanjut Junda Maulana, Sulbar mampu berdaya saing untuk memudahkan investor dalam menginvestasi di setiap kabupaten yang ada di provinsi tersebut dan memudahkan dukungan anggaran dalam perencanaan.
Terkait Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Junda Maulana menegaskan, dengan adanya BRIN semua perencanaan program usulan harus berdasarkan riset atau data sehingga usulan kabupaten yang diusulkan sesuai kondisi fakta lapangan atau eksisting.
"Ini menjadi peluang kerja sama BRIN dan Sulbar. Dalam hal ini, perlu adanya dukungan data sektoral OPD pertanian dalam merealisasikan bantuan sesuai dengan standar pelayanan minimal," kata Junda Maulana.
Pada kesempatan itu, Junda Maulana juga menyampaikan bahwa Provinsi Sulbar yang mengalami keterbatasan fiskal, juga diperhadapkan masalah kinerja ekonomi.
"Menariknya, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 di Sulbar sebesar 5,2 persen, atau tumbuh di atas nasional. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi kita belum mampu berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan," jelas Junda Maulana.
Ia optimistis, melalui pengembangan sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi perkebunan, perikanan dan kelautan, ekonomi di Sulbar dapat bertumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Saya optimistis, melalui pengembangan sektor ekonomi yang didukung perencanaan 'roadmap' prioritas komoditi unggulan di setiap wilayah, ekonomi di Sulbar dapat tumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ujar Junda.
Baca juga: Sulbar mengekspor perdana 5.500 ton bungkil sawit ke China
Baca juga: Mentan minta Sulbar siapkan 10.000 hektare lahan pertanian
Pewarta: Amirullah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024
Tags: