Ia mengatakan fluktuasi harga pangan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini akibat mundurnya masa panen berbagai komoditas sehubungan fenomena iklim El Nino yang terjadi pada tahun lalu.
"Harga pangan di pasar sudah mulai turun, harga-harga ini mahal karena ada perubahan iklim dimana Januari harusnya panen ternyata mundur di April-Mei karena fenomena iklim El Nino di September sampai Desember tahun lalu," katanya.
Dia menjelaskan akibat hal tersebut maka produksi komoditas pangan banyak yang berkurang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan, sehingga mengakibatkan fluktuasi harga.
"Karena El Nino produksi kurang, panen bergeser dan harga naik turun. Seperti beras dan jagung contohnya pasokan berkurang karena belum panen raya, meski sudah mulai turun sedikit demi sedikit," ucap dia.
Menurut dia, dengan segera datangnya musim panen raya berbagai komoditas salah satunya padi di April mendatang diharapkan dapat menjaga kembali stabilitas harga pangan.
"Beras ini sudah turun harganya tapi hanya sedikit, namun diharapkan panen raya ini bisa kembali stabil harga-harga. Kalau beras ingin yang harganya terjangkau ada beras SPHP dari Bulog," tambahnya.
Ia mengatakan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024 ini diharapkan semua kebutuhan konsumsi masyarakat dapat terus terjaga.
Baca juga: ID FOOD sebut kenaikan harga telur diatasi dengan pasar murah
Baca juga: Pasar murah di Bantul sasar kecamatan dengan kemiskinan tinggi
Baca juga: Pemprov DKI rutin cek stok dan harga pangan untuk kendalikan inflasi