BI Tegal tawarkan pembayaran paket sembako melalui QRIS
8 Maret 2024 17:46 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (nomor 3 dari kanan) bersama Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal Mawardi (nomor 4 dari kanan) pada gerakan pangan murah di Batang, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024). (ANTARA/Kutnadi)
Batang, Jawa Tengah (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Tegal, Jawa Tengah, menawarkan kepada masyarakat pembelian paket sembako melalui standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code (Quick Response Code Indonesian Standard) agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.
Kepala BI Kantor Perwakilan Tegal Mawardi di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan sosialisasi sistem pembayaran non-tunai kepada masyarakat melalui gerakan pangan murah.
"Gerakan pangan murah tidak hanya menekankan angka inflasi namun juga sebagai sosialisasi pembayaran non-tunai kepada masyarakat," katanya.
Pada gerakan pangan murah itu, kata dia, pihaknya menawarkan penebusan paket sembako memakai QRIS seharga Rp60 ribu.
Dikatakan, pada acara gerakan pangan murah, harga paket sembako secara tunai sebesar Rp85 ribu per pakat namun apabila menggunakan QRIS maka cukup seharga Rp75 ribu per paket.
Baca juga: BI Tegal lakukan akselerasi digitalisasi UMKM
Baca juga: BI Jateng sebut hortikultura jadi penahan inflasi periode Februari
"Penggunaan QRIS ini, selain lebih praktis, pengguna juga mendapatkan subsidi harga paket sembako yang semula Rp85 ribu per paket menjadi Rp75 ribu per paket dari BI," katanya.
Menurut dia, pembayaran menggunakan QRIS dapat membantu untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat sehingga mereka terbiasa bertransaksi nontunai.
"Sosialisasi pembayaran non-tunai bisa terus digencarkan oleh masyarakat terutama di Kabupaten Batang agar lebih praktis dan mudah," katanya.
Baca juga: BI Jateng perluas penyediaan rupiah di daerah 3T
Baca juga: BI Jateng gelar Eduwisata Rupiah di Candi Borobudur
Kepala BI Kantor Perwakilan Tegal Mawardi di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan sosialisasi sistem pembayaran non-tunai kepada masyarakat melalui gerakan pangan murah.
"Gerakan pangan murah tidak hanya menekankan angka inflasi namun juga sebagai sosialisasi pembayaran non-tunai kepada masyarakat," katanya.
Pada gerakan pangan murah itu, kata dia, pihaknya menawarkan penebusan paket sembako memakai QRIS seharga Rp60 ribu.
Dikatakan, pada acara gerakan pangan murah, harga paket sembako secara tunai sebesar Rp85 ribu per pakat namun apabila menggunakan QRIS maka cukup seharga Rp75 ribu per paket.
Baca juga: BI Tegal lakukan akselerasi digitalisasi UMKM
Baca juga: BI Jateng sebut hortikultura jadi penahan inflasi periode Februari
"Penggunaan QRIS ini, selain lebih praktis, pengguna juga mendapatkan subsidi harga paket sembako yang semula Rp85 ribu per paket menjadi Rp75 ribu per paket dari BI," katanya.
Menurut dia, pembayaran menggunakan QRIS dapat membantu untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat sehingga mereka terbiasa bertransaksi nontunai.
"Sosialisasi pembayaran non-tunai bisa terus digencarkan oleh masyarakat terutama di Kabupaten Batang agar lebih praktis dan mudah," katanya.
Baca juga: BI Jateng perluas penyediaan rupiah di daerah 3T
Baca juga: BI Jateng gelar Eduwisata Rupiah di Candi Borobudur
Pewarta: Kutnadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: