Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, menyambut mitranya, Perdana Menteri China, Li Keqiang, di Gedung Pemerintah, Bangkok, Jumat saat Li berkunjung resmi ke Thailand sebagai tamu pemerintah Thailand, pada 11-13 Oktober.
Yingluck, kemudian mengadakan pembicaraan bilateral dengan Li, membahas cara-cara untuk meningkatkan Kerja sama Kemitraan Strategis Menyeluruh Thailand-China dengan memperkuat kerja sama erat di semua bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan, Yingluck mengatakan, China tetangga Thailand yang ramah, dan negaranya menyetujui usul Li tentang pengembangan hubungan bilateral.
Dia menambahkan, siap berkunjung resmi meningkatkan kerja sama di segala bidang dan meningkatkan pembangunan jangka panjang hubungan China-Thailand.
Thailand telah diminta membuka konsulat jenderal di Qingdao, sementara China telah diminta untuk membuka konsulat jenderal di Phuket.
Yingluck mengatakan, Thailand siap bekerja dengan China guna meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, konektivitas, energi, pertanian, dan pertukaran orang-ke-orang, dan berusaha mencapai target peningkatan perdagangan bilateral 100 miliar dolar AS pada 2015.
Thailand menyambut partisipasi China dalam pembangunan sistem kereta api berkecepatan tinggi, dan mendukung usulan China mendirikan bank investasi infrastruktur Asia, katanya.
Thailand juga menyambut gagasan kerja sama ASEAN-China baru yang diusulkan Li, dan akan memberikan kontribusi aktif untuk mengembangkan hubungan ASEAN-China.
Mengenai kerja sama pembangunan infrastruktur, Li mengatakan, China bersedia berpartisipasi aktif dalam pembangunan kereta api berkecepatan tinggi di Thailand dan mempromosikan konektivitas antar-regional dan pertukaran orang-ke-orang.
Kedua pihak selanjutnya akan berbicara mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor biasa dan kerja sama lebih erat di bidang budaya dan pendidikan sehingga mempromosikan persahabatan.