Padang (ANTARA News) - Penganut tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat (Sumbar) memastikan akan merayakan Hari Raya Idul Adha, 10 Zulhijjah 1434 Hijriah pada Minggu, 13 Oktober.

"Malam ini akan dikumandangkan takbir usai ibadah shalat magrib, dan besok akan dilaksanakan salat id setiap masjid atau mushalla Naqsabandiyah," kata Sekretaris Jamaah Naqsabandiyah kota Padang, Edizon di Padang Sabtu.

Menurut dia, penetapan Idul Adha tahun ini dihitung seratus hari sejak awal Ramadhan yang jatuh pada 7 Juli. Dengan keputusan tersebut, sebagian penganut aliran tersebut juga sudah melakukan ibadah puasa arafah pada hari ini.

Di Sumatera Barat, terdapat sekitar lima ribuan jamaah Naqsabadiyah yang tersebar antara lain di Kota Padang, Kabupaten Solok, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan. Meski dua hari lebih cepat daripada keputusan pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada 15 Oktober, namun hal itu sudah menjadi kepercayaan mereka.

"Penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha pada dasarnya mengacu pada Al-Quran dan Hadis. Jika ada perbedaan dengan keputusan pemerintah, tidak menjadi persoalan," kata Edizon.

Dalam penetapan ini, lanjut dia, metode perhitungan yang dilakukan penganut Naqsabandiyah adalah hisab munjid yang sudah dilakukan secara turun temurun. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung 100 hari dari awal Ramadhan. Sementara, penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri mengacu pada awal perayaan tahun sebelumnya.

"Kami meyakini besok adalah tanggal 10 Zulhijjah yang merupakan hari raya kurban beradasarkan ketentuan Alquran," kata Sekretaris Surau Baitul Makmur itu.

Usai pelaksanaa ibadah shalat, mereka juga akan melakukan kurban yang boleh dilaksanakan hingga 16 Oktober.

"Di surau Baitul Makmur, panitia sudah menerima kurban dari jamaah berupa dua ekor sapi dan sembilan ekor kambing. Nantinya, daging kurban juga akan dibagikan kepada masyarakat di sekitar mushalla," katanya.