Pemerintah kembangkan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri
7 Maret 2024 22:58 WIB
Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera saat meninjau peluncuran Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri ANTARA/Bayu Saputra
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah tengah mengembangkan Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani.
Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (multi-stakeholder) yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, akademisi, perbankan, pelaku logistik, pelaku usaha, dan pihak swasta.
“Saya berharap, Pilot Project Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat ini dapat menjadi contoh keberhasilan yang menginspirasi daerah lain untuk mereplikasi program yang sama untuk mendorong hilirisasi komoditas hortikultura,” ujar Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Model kemitraan ini dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital dengan teknik budidaya Good Agricultural Practices (GAP) dan sistem distribusi yang baik serta jaminan pasar/harga yang bersaing.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam acara Food Security Summit ke-5 pada tanggal 18 November 2023 lalu, model kemitraan inclusive closed loop agar terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah petani.
Dengan melihat potensi pembangunan agribisnis yang ada, Kemenko Bidang Perekonomian melakukan inisiasi di Kabupaten Bandung Barat sebagai lokasi percobaan pertama untuk pengembangan Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan komoditas buah dan kentang.
Rangkaian kegiatan peluncuran tersebut diawali dengan peninjauan gerai produk segar, bahan baku, dan produk akhir unggulan Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peluncuran, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), dan gelar wicara (talk show) Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam agenda peluncuran juga dilakukan penyerahan bantuan bibit kentang dan pupuk organik kepada petani hortikultura serta pemberian bantuan tabungan dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dari Bank BJB cabang Padalarang kepada pelaku usaha PT Gholyfood Indonesia Jaya.
Peresmian Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dilaksanakan di Lahan Greenhouse Cipada, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua yang merupakan lahan milik petani mitra PT Gholyfood Indonesia Jaya selaku off taker dalam kemitraan ini.
Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat juga didukung oleh 12 stakeholder yang akan melaksanakan komitmen sesuai dengan MoU multipihak antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Desa PDTT, Pemda Kabupaten Bandung Barat, PKHT IPB, Bank BJB, Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia, PT Gholyfood Indonesia Jaya, PT Indo Agro Plus, dan Koperasi Ciwangi.
Lebih lanjut, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif dalam sambutannya menyampaikan bahwa pola pertanian di Kabupaten Bandung Barat harus diubah dari pola tradisional menjadi pola milenial.
Petani harus banyak belajar bagaimana caranya memproduksi hasil pertanian yang memang dibutuhkan oleh pasar.
“Jadi dibalik pola pikirnya, cari dulu siapa yang mau beli, baru kita tanam. Pemerintah juga perlu hadir untuk memberikan fasilitasi sehingga petani bisa fokus melakukan budidaya sesuai dengan jenis komoditas dan spesifikasi yang diminta,” kata Bupati Arsan.
Kemitraan tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi buah, mendorong peningkatan kapasitas petani dalam penyediaan pasokan yang sesuai dengan kebutuhan bahan baku industri, dan secara bertahap memberikan substitusi impor sehingga ketergantungan industri hilir terhadap bahan baku impor dapat berkurang.
Baca juga: Kemenko Perekonomian dan Kedubes Inggris gelar lokakarya pangan
Baca juga: Kemenko Perekonomian siapkan peta jalan perluasan lahan tebu
Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (multi-stakeholder) yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, akademisi, perbankan, pelaku logistik, pelaku usaha, dan pihak swasta.
“Saya berharap, Pilot Project Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat ini dapat menjadi contoh keberhasilan yang menginspirasi daerah lain untuk mereplikasi program yang sama untuk mendorong hilirisasi komoditas hortikultura,” ujar Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Model kemitraan ini dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital dengan teknik budidaya Good Agricultural Practices (GAP) dan sistem distribusi yang baik serta jaminan pasar/harga yang bersaing.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam acara Food Security Summit ke-5 pada tanggal 18 November 2023 lalu, model kemitraan inclusive closed loop agar terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah petani.
Dengan melihat potensi pembangunan agribisnis yang ada, Kemenko Bidang Perekonomian melakukan inisiasi di Kabupaten Bandung Barat sebagai lokasi percobaan pertama untuk pengembangan Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dengan komoditas buah dan kentang.
Rangkaian kegiatan peluncuran tersebut diawali dengan peninjauan gerai produk segar, bahan baku, dan produk akhir unggulan Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peluncuran, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), dan gelar wicara (talk show) Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam agenda peluncuran juga dilakukan penyerahan bantuan bibit kentang dan pupuk organik kepada petani hortikultura serta pemberian bantuan tabungan dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dari Bank BJB cabang Padalarang kepada pelaku usaha PT Gholyfood Indonesia Jaya.
Peresmian Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri dilaksanakan di Lahan Greenhouse Cipada, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua yang merupakan lahan milik petani mitra PT Gholyfood Indonesia Jaya selaku off taker dalam kemitraan ini.
Kemitraan Closed Loop Pemenuhan Bahan Baku Industri di Kabupaten Bandung Barat juga didukung oleh 12 stakeholder yang akan melaksanakan komitmen sesuai dengan MoU multipihak antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Desa PDTT, Pemda Kabupaten Bandung Barat, PKHT IPB, Bank BJB, Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia, PT Gholyfood Indonesia Jaya, PT Indo Agro Plus, dan Koperasi Ciwangi.
Lebih lanjut, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif dalam sambutannya menyampaikan bahwa pola pertanian di Kabupaten Bandung Barat harus diubah dari pola tradisional menjadi pola milenial.
Petani harus banyak belajar bagaimana caranya memproduksi hasil pertanian yang memang dibutuhkan oleh pasar.
“Jadi dibalik pola pikirnya, cari dulu siapa yang mau beli, baru kita tanam. Pemerintah juga perlu hadir untuk memberikan fasilitasi sehingga petani bisa fokus melakukan budidaya sesuai dengan jenis komoditas dan spesifikasi yang diminta,” kata Bupati Arsan.
Kemitraan tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi buah, mendorong peningkatan kapasitas petani dalam penyediaan pasokan yang sesuai dengan kebutuhan bahan baku industri, dan secara bertahap memberikan substitusi impor sehingga ketergantungan industri hilir terhadap bahan baku impor dapat berkurang.
Baca juga: Kemenko Perekonomian dan Kedubes Inggris gelar lokakarya pangan
Baca juga: Kemenko Perekonomian siapkan peta jalan perluasan lahan tebu
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: