Ambon (ANTARA News) - Kota dan Pulau Ambon, di provinsi Maluku kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,0 Skala Richter, pada Jumat malam pukul 20.19 WIT, sehingga membuat warga panik.

Data dari BMKG menyebutkan pusat gempa di 3.57 Lintang Selatan (LS) dan 128.32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 KM di bawah permukaan laut.

Gempa berada pada posisi 17 kilometer arah Timur Laut Kota Ambon dan guncangan gempa dirasakan antara II - IV MMI (Mercalli intensity scale)

Guncangan gempa yang berlangsung sekitar 10 hingga 15 detik itu membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah, karena kawatir akan tertimpa bangunan rumah yang roboh.

Gempa yang tidak menimbulkan gelombang pasang (tsunami) tersebut tidak berlangsung lama dan aktivitas masyarakat kembali berjalan seperti biasa.

Gempa tersebut juga turut dirasakan warga di kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).

Kota dan Pulau Ambon sejak Jumat pagi hingga malam telah diguncang tiga kali gempa yakni 3,4 SR dengan kedalaman 10 kilometer terjadi pada pukul 08.05 WIT.

Posisi gempa pada 3.5 LS 128.24 BT dengan pusat Pusat gempa berada di darat 20 kilometer arah Timur Laut Ambon, di mana di kekuatannya dirasakan II-III MMI di Desa Waai, Pulau Ambon dan II-III Halong, Kota Ambon.

Sedangkan gempa kedua terjadi pada pukul 13.32 WIT dengan kekuatan 3,5 SR, juga dengan kedalaman 10 kilometer pada posisi 3.55 LS 128.29 BT.

Pusat gempa berada di darat pada 22 kilometer Timur Laut Ambon dan dirasakan di Desa Paso, kota Ambon dengan kekutaan II-III MMI.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia yang masuk ke bawah lempeng Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik, sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.(*)