Jakarta (ANTARA) - Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menyatakan dukungan terhadap Prabowo Subianto dari pemimpin negara-negara sahabat, sangat strategis untuk posisi Indonesia dalam membangun kerja sama dengan dunia internasional.

“Itu suatu semangat kerja sama diberikan sebelum dilantik, tetapi tentunya akan membawa manfaat yang luar biasa bagi pejabat yang mendapat ucapan selamat itu, apalagi dari negara super adikuasa. Tentu akan membuat percaya diri semakin tinggi untuk membangun negeri ini,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Rezasyah terkait dukungan pemerintah Amerika Serikat (AS) lewat juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, yang memberikan sambutan atas hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan oleh calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang unggul dalam raihan suara versi quick count (hitung cepat), serta unggul sementara pula versi real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam pernyataan persnya, Gedung Putih memberikan selamat kepada rakyat Indonesia yang telah menyelenggarakan Pemilu dengan sukses. Bahkan, Presiden Amerika Joe Biden dalam pemberitaan media menyatakan siap membangun kerjasama dengan pemerintahan baru ke depan di beberapa isu strategis.

Dikatakan Rezasyah, dalam diplomasi politik internasional langkah Amerika Serikat sangat baik untuk menarik Indonesia bekerjasama secara intens, pasalnya selama ini bagi pandangan Amerika, Indonesia terlalu dekat dengan negara Tiongkok.

Langkah ini, kata dia mencoba untuk meredam dominasi China terhadap Indonesia serta berusaha merangkul negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Menariknya, ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dari pemerintahan China telah disampaikan secara langsung lewat duta besarnya di Jakarta. Meski begitu, Rezasyah memastikan posisi Indonesia saat ini sangat bagus dalam membangun kerjasama dengan seluruh negara di dunia, termasuk dengan Amerika dan Cina.

"Jadi tentu ini baik untuk Indonesia, kita bisa interaksi di tengah-tengah dengan Washington dan juga dengan Beijing, dan tentunya nanti akan kita lihat siapa yang paling awal memberikan paket-paket kerja sama begitu,” jelasnya.

Dosen Ilmu Hubungan Internasional itu mengatakan, ucapan-ucapan selamat dari beberapa kepala negara buat Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih, menjadi semangat baru bagi koalisi Prabowo-Gibran dalam membangun bangsa ke depan.

“Pengakuan ini sudah diberikan sebelum ada keputusan resmi dari KPU, dan kita semua masih menunggu real count, ini bisa menjadi penyemangat kubu Prabowo,” katanya.
Baca juga: Pengamat: Indonesia dapat jadi jembatan perdamaian Rusia-Ukraina
Baca juga: Prabowo bahas kerja sama teknologi perang dengan Korea Selatan
Baca juga: Prabowo: Indonesia anggota G20 jangan sampai rakyatnya hidup susah