Harga emas berjangka jatuh di bawah 1.300 dolar AS
11 Oktober 2013 06:53 WIB
Terimbas Krisis Eropa Seorang karyawan menunjukkan stok emas batangan yang tersisa di sebuah toko emas di Kelurahan Kotalama, Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/12). Anjloknya harga emas sejak sepekan terakhir dari Rp510 ribu menjadi Rp480 ribu per gram akibat dampak krisis Eropa membuat permintaan emas batangan melonjak hingga 100 persen sehingga sejumlah toko emas di kawasan tersebut kehabisan stok. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto) ()
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir di bawah 1.300 dolar AS per ounce pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena rencana yang diusulkan untuk menaikkan sementara pagu utang AS membantu menarik investor menjauh dari logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,3 dolar AS, atau 0,79 persen, menjadi menetap di 1.296,9 dolar AS per ounce. Penutupan pertama di bawah 1.300 dolar sejak 1 Oktober, menurut data perusahaan FactSet, lapor Xinhua.
Permintaan pasar untuk logam mulia sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian) tergerus, karena investor berspekulasi segera akan ada semacam kesepakatan antara kedua partai politik AS untuk mencegah gagal bayar (default) utang .
Para pemimpin DPR AS dari Partai Republik pada Kamis menawarkan Presiden Barack Obama apa yang mereka sebut sebuah usulan "itikad baik" untuk meningkatkan sementara pagu utang negara dan menegosiasikan kesepakatan anggaran.
Saham AS reli, dengan Dow Jones Industrial Average naik lebih dari satu persen pada penutupan COMEX. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, dengan indeks dolar diperdagangkan pada 80,461, naik dari 80,378 pada akhir Rabu.
Perak untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 21.896 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,3 dolar AS, atau 0,79 persen, menjadi menetap di 1.296,9 dolar AS per ounce. Penutupan pertama di bawah 1.300 dolar sejak 1 Oktober, menurut data perusahaan FactSet, lapor Xinhua.
Permintaan pasar untuk logam mulia sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian) tergerus, karena investor berspekulasi segera akan ada semacam kesepakatan antara kedua partai politik AS untuk mencegah gagal bayar (default) utang .
Para pemimpin DPR AS dari Partai Republik pada Kamis menawarkan Presiden Barack Obama apa yang mereka sebut sebuah usulan "itikad baik" untuk meningkatkan sementara pagu utang negara dan menegosiasikan kesepakatan anggaran.
Saham AS reli, dengan Dow Jones Industrial Average naik lebih dari satu persen pada penutupan COMEX. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, dengan indeks dolar diperdagangkan pada 80,461, naik dari 80,378 pada akhir Rabu.
Perak untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 21.896 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: