Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Kamis pagi menguat 23 poin menjadi Rp11.190 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp11.213 per dolar AS.

"Berhentinya sebagian kegiatan di AS membuat dolar AS cenderung tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah" kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada.

Data ekonomi Indonesia yang positif pada awal Oktober ini, menurut dia, juga masih berimbas pada penguatan nilai mata uang rupiah.

Namun minimnya sentimen positif baru dapat menahan penguatan lebih lanjut.

Sementara dari eksternal, kata dia, berhentinya sebagian kegiatan di AS akan memiliki risiko cukup signifikan terhadap perekonomian global dan dapat membuat aset negara berkembang menjadi kurang menarik.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan tren pelemahan dolar AS masih cukup kuat sehingga mata uang domestik masih berada di area positif.