Australia ajak ASEAN ubah hubungan alami jadi kerja sama praktis
6 Maret 2024 18:17 WIB
Tangkapan layar - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, seperti dalam tayangan video melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Rabu (6/3/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengajak para pemimpin negara anggota ASEAN untuk mengubah hubungan alami yang dijalin melalui kemitraan selama 50 tahun menjadi kerja sama praktis yang lebih besar.
"Kita harus bekerja untuk mengubah hubungan alami kita menjadi kerja sama praktis yang lebih besar pada keberlanjutan laut, ekonomi biru dan keamanan laut kita," kata PM Albanese dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, seperti dalam tayangan video melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jokowi dan sejumlah pemimpin negara lain bincang santai di Australia
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan empat upaya perkuat kerja sama RI-Australia
PM Albanese mengatakan Australia sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT Khusus ASEAN-Australia, perayaan persahabatan 50 tahun antara Australia dan ASEAN menjadi kesempatan untuk merayakan kesuksesan, serta menegaskan keyakinan pada sentralitas ASEAN.
Menurut Albanese, perayaan 50 tahun kemitraan kedua pihak ini dapat diartikulasikan bagaimana ASEAN dan Australia memposisikan diri, sehingga dapat mengubah kawasan sebagai tuan rumah bersama.
"Perayaan 50 tahun kemitraan juga menjadi peluang agar kemitraan strategis dan komprehensif dapat terwujud lebih dalam dan beragam," ujar Albanese..
Menurut Albanese, kerja sama praktis yang lebih besar antara Australia dan ASEAN dapat membuat kedua pihak mencapai net zero dengan tetap menjamin keamanan energi regional, kedaulatan ekonomi nasional dan membawa gelombang baru perdagangan dan investasi energi yang bersih.
Sebagai komitmen untuk masa depan, Australia juga mengajak ASEAN untuk mendorong dan mendidik generasi pemimpin berikutnya untuk memastikan kawasan aman, tangguh, terbuka, inklusif dan sejahtera.
"Dalam hal ini, Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda untuk memastikan prinsip-prinsip kedaulatan, integritas teritorial, kesetaraan dan kemerdekaan ditegakkan," kata Albanese.
Baca juga: Australia dukung Indonesia perkuat ketahanan perbankan terhadap iklim
Baca juga: Jokowi serukan solidaritas dengan Palestina pada KTT ASEAN-Australia
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerja sama antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Australia, dalam peringatan 50 tahun hubungan kemitraan kedua pihak yang jatuh pada tahun ini.
Ketika berpidato dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Rabu, Jokowi menyebut bahwa ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi global dan menduduki peringkat keempat dunia pada 2040.
Dengan populasi lebih dari 650 juta orang yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, Jokowi menekankan pentingnya dukungan Australia untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Untuk itu, Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 untuk mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.
Baca juga: Menlu Retno: KTT ASEAN-Australia hasilkan "Melbourne Declaration"
Baca juga: Menlu RI-Australia bahas kerja sama transisi energi
"Kita harus bekerja untuk mengubah hubungan alami kita menjadi kerja sama praktis yang lebih besar pada keberlanjutan laut, ekonomi biru dan keamanan laut kita," kata PM Albanese dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, seperti dalam tayangan video melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jokowi dan sejumlah pemimpin negara lain bincang santai di Australia
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan empat upaya perkuat kerja sama RI-Australia
PM Albanese mengatakan Australia sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT Khusus ASEAN-Australia, perayaan persahabatan 50 tahun antara Australia dan ASEAN menjadi kesempatan untuk merayakan kesuksesan, serta menegaskan keyakinan pada sentralitas ASEAN.
Menurut Albanese, perayaan 50 tahun kemitraan kedua pihak ini dapat diartikulasikan bagaimana ASEAN dan Australia memposisikan diri, sehingga dapat mengubah kawasan sebagai tuan rumah bersama.
"Perayaan 50 tahun kemitraan juga menjadi peluang agar kemitraan strategis dan komprehensif dapat terwujud lebih dalam dan beragam," ujar Albanese..
Menurut Albanese, kerja sama praktis yang lebih besar antara Australia dan ASEAN dapat membuat kedua pihak mencapai net zero dengan tetap menjamin keamanan energi regional, kedaulatan ekonomi nasional dan membawa gelombang baru perdagangan dan investasi energi yang bersih.
Sebagai komitmen untuk masa depan, Australia juga mengajak ASEAN untuk mendorong dan mendidik generasi pemimpin berikutnya untuk memastikan kawasan aman, tangguh, terbuka, inklusif dan sejahtera.
"Dalam hal ini, Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda untuk memastikan prinsip-prinsip kedaulatan, integritas teritorial, kesetaraan dan kemerdekaan ditegakkan," kata Albanese.
Baca juga: Australia dukung Indonesia perkuat ketahanan perbankan terhadap iklim
Baca juga: Jokowi serukan solidaritas dengan Palestina pada KTT ASEAN-Australia
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerja sama antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Australia, dalam peringatan 50 tahun hubungan kemitraan kedua pihak yang jatuh pada tahun ini.
Ketika berpidato dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Rabu, Jokowi menyebut bahwa ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi global dan menduduki peringkat keempat dunia pada 2040.
Dengan populasi lebih dari 650 juta orang yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, Jokowi menekankan pentingnya dukungan Australia untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Untuk itu, Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 untuk mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.
Baca juga: Menlu Retno: KTT ASEAN-Australia hasilkan "Melbourne Declaration"
Baca juga: Menlu RI-Australia bahas kerja sama transisi energi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: