Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia menyambut baik rencana Australia untuk mengembangkan kompetisi domestik Liga Australia (A-League) ke Asia, tapi negara lain masih belum memberikan tanggapan secara pasti.

Pihak Singapura menyatakan bahwa mereka ingin mendapatkan informasi yang lebih detil tentang rencana tersebut, sementara pejabat sepak bola Indonesia menyatakan bahwa mereka belum dihubungi soal rencana tersebut.

Komentar tersebut muncul setelah ketua Liga Australia Damien Bohun menyampaikan keinginannya mengenai kemungkinan bergabung dengan Asia, dengan melibatkan klub-klub di negara tersebut pada musim kompetisi 2014-2015 mendatang.

Australia akan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola terbesar Asia, yaitu Piala Asia pada awal 2015 mendatang.

Karena negara-negara seperti Singapura dan Malaysia mempunyai kompetisi domestik sendiri, belum diketahui secara jelas bagaimana kemungkinan bertanding dengan anggota Liga Australia.

Namun Hamidin Mohamad Amin, sekjen Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyambut antusias mengenai kemungkinan negara itu bisa berhadapan dengan sepuluh klub anggota Liga Australia.

"Bagus untuk perkembangan sepak bola di Malaysia. Kami bisa mengirim tim bertanding ke Australia. Seperti yang Anda ketahui, standar sepak bola Australia tinggi, dengan standar Piala Dunia," katanya.

"Sepak bola juga menjadi penggerak ekonomi. Bisnis akan berkembang karena akan banyak penonton yang berkunjung ke seluruh Asia untuk menonton mereka bertanding."

"Dengan tampilnya tim berkualitas tinggi, makan banyak penonton yang akan datang ke stadion untuk mendukung tim mereka. Stadion akan penuh dan bisa membantu promosi kompetisi," katanya lebih jauh.

Seorang juru bicara Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) mengatakan, memang sudah ada pembicaraan, tapi belum ada keputusan yang diambil mengenai rencana menggelar Liga Australia selama Piala Asia.

"FAS memang sudah dihubungi soal kemungkinan menggelar Liga Australia selama Piala Asia pada 2015 di Australia, walau bagaimana pun, kami menunggu rencana secara lebih rinci dan kami segera umumkan," katanya.

Sementara itu Sekjen PSSI Joko Driyono mengakui bahwa ia sama sekali belum dihubungi soal rencana Liga Australia tersebut.

"Kami saat ini sedang berusaha mengembangkan kompetisi domestik, kami telah mempunyai klub-klub sendiri, jadi saya tidak mengerti bagaimana bisa Liga Australia mengembangkan liga dengan nama liga mereka disini," katanya.

"Jika mereka bersedia mengubah nama liga dan mengajukan sebuah liga regional, kami bisa membicarakan soal itu," katanya menambahkan.

Menurut Joko, negara Asia Tenggara sekarang sedang berkonsentrasi untuk membicarakan pembentukan Liga Super ASEAN yang kemungkinan akan dimulai pada 2016 atau 2017.

"Saat ini, negara-negara ASEAN sedang fokus tentang Liga Super ASEAN sebagai kompetisi tingkat regional," katanya.

"Jadi kalau Australia ingin menjadi bagian dari liga regional, maka setidaknya perlu waktu lima sampai sepuluh tahun sebelum kami benar-benar berpikir untuk membentuk liga yang baru," katanya seperti dilansir AFP.
(a032/Z002)