Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu ditutup naik sebesar 24,93 poin seiring ekspektasi inflasi Indonesia yang akan terkendali.

IHSG BEI ditutup naik 24,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 4.457,44, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,47 poin (0,74 persen) ke level 748,71.

"IHSG BEI menguat seiring ekspektasi pasar melihat inflasi Indonesia ke depan lebih terkontrol sehingga tingkat acuan suku bunga (BI Rate) diperkirakan tidak jauh dari level saat ini sebesar 7,25 persen," kata Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Rabu.

Namun, kata dia, di sisi lain pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terjadinya gagal bayar pemerintah AS menyusul belum adanya kesepakatan peningkatan pagu utang.

Ia menambahkan lembaga dana moneter internasional (IMF) juga memperingatkan, jika AS mengalami gagal bayar (default), maka dampaknya akan sangat serius bagi ekonomi dunia

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa pergerakan IHSG BEI dalam dua pekan terakhir cenderung mendatar karena sentimen yang belum ada kepastian terutama dari eksternal.

"Dalam kondisi saat ini saham-saham lapis dua cenderung aktif," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan Kamis (10/10) diantaranya Tunas Baru Lampung (TBLA), BW Plantation (BWPT), Citra Marga (CMNP), Saracentral Bajatama (BAJA).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 145.134 kali dengan volume mencapai 4,004 miliar lembar saham senilai Rp4,299 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 163 saham, melemah 101 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 111 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 144,88 poin (0,63 persen) ke level 23.033,97, indeks Nikkei-225 naik 143,23 poin (1,03 persen) ke level 14.037,84, dan Straits Times menguat 7,41 poin (0,22 persen) ke posisi 3.154,11.