Florence, Italia (ANTARA News) - Tim nasional Italia mungkin tidak lagi mempunyai nama-nama besar yang ditakuti lawan di Piala Dunia 2014 di Brasil, tapi pelatih Cesare Prandelli yakin bahwa kekuatan kolektif mereka tidak bisa diremehkan.

Italia, juara empat kali Piala Dunia, sudah dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil meski masih menyisakan pertandingan penyisihan Grup B menghadapi Denmark dan Armenia.

Pelatih berusia 56 tahun itu menggantikan posisi Marcello Lippi setelah Italia secara memalukan langsung tersingkir di babak penyisihan grup di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Prandelli kemudian diluar dugaan mampu mengantar Italia ke final Euro 2012 sebelum dipencundangi Spanyol 0-4.

Berselang 15 bulan kemudian, Prandelli menuai pujian dari dari pendukung tim nasional Italia. Meski demikian, Italia yang juga runner-up Piala Dunia sebelumnya, secara keseluruhan masih belum terlihat meyakinkan.

Mereka hanya meraih empat kemenangan dari 17 kali pertandingan persahabatan, dan karena Prandelli masih mengandalkan strategi permainan individu dan strategi formasi, tim Azzuri pada saat itu hampir saja terjegal di babak kualifikasi.

Tujuh tahun sejak sukses menjadi juara untuk keempat kalinya ketika mengalahkan Perancis di Piala Dunia 2006, Prandelli pun mengakui bahwa Italia sekarang tidak lagi berada di antara tim favorit yang harus ditakuti di Brazil tahun depan.

Namun mantan pelatih klub Fiorentina itu masih tetap berkeyakinan bahwa meski sudah tidak punya pemain dengan nama besar, setidaknya mereka masih mempunyai kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh, yaitu permainan yang mengandalkan kekuatan kolektif.

"Pemain saya memahami benar potensi yang mereka miliki," kata Prandelli dalam wawancara dengan AFP di kamp latihan dekat Florence, menjelang pertandingan menghadapi tuan rumah Denmark, Jumat.

"(Kiper) Gialuigi Buffon benar ketika ia mengatakan bahwa kami hanya berada di tim barisan lapis kedua. Saya setuju dengan pemain belakang Giorgio Chiellini ketika ia berkata bahwa kami bisa mengatasi kekurangan pemain bintang dengan kekuatan kolektif yang kami miliki."

"Jika kami mengawali pertandingan dengan prinsip seperti itu, saya yakin kami bisa tampil lebih baik di Piala Dunia 2014 nanti," katanya.

Para pemain seperti Buffon, kiper Juventus yang masih dipercaya menjaga gawang, serta pemain belakang yang sebagian masih diperkuat mantan pemain juara dunia, pertahanan Italia diyakini masih sulit untuk ditembus lawan.

Sejauh ini, Italia hanya kebobolan lima gol dalam delapan pertandingan penyisihan ketika menghadapi Bulgaria, Denmark, Republik Ceko, Armenia dan Malta.

Masalah yang masih harus diatasi Prandelli adalah menemukan kesinambungan antara baris tengah dan barisan penyerang.

Italia memastikan tempat ke Brazil bulan lalu setelah mengalahkan Republik Ceko 2-1 di Turin. Tapi penampilan tuan rumah saat itu memprihatinkan karena sempat tertinggal lebih 0-1 terlebih dahulu.

Tuan rumah akhirnya terselamatkan oleh pemain belakang Juventus Chiellini dan penalti oleh penyerang AC Milan Mario Balotelli.

Setelah pertandingan, Prandelli pun mulai berani berkomentar banyak dengan menyatakan bahwa mereka adalah tim tangguh karena mengetahui kekurangan dan kualitas mereka.

Kurang dari delapan bulan menjelang keberangkatan ke Brazil, Prandelli terus memantau perkembangan para pemain.

Pemain lapangan tengah asal klub Paris Saint Germain Marco Verratti, bersiap menggantikan peran maestro lapangan tengah Andrea Pirlo yang sudah dimakan usia, pemain depan Napoli, Lorenzo Insigne juga juga diperkirakan akan menjadi andalan.

Tapi mantra Prandelli kemungkinan juga tidak akan berubah karena Prandelli dalam beberapa kesempatan sering mendengungkan kata-kata "penampilan indah dengan mengandalkan kualitas pemain yang saya miliki."

"Saya tidak akan mengatakan apa yang kami impikan. Yang bisa saya katakan adalah bahwa kami punya impian besar."
(A032)