Makkah (ANTARA News) - Pembayaran Dam atau denda dengan memotong hewan bagi jemaah haji Indonesia tahun 2014 akan diupayakan melalui Islamic Development Bank (IDB) agar umat Islam di Indonesia mendapat manfaatnya.

"Pembayaran dam yang dilakukan melalui IDB ini kelak manfaatnya akan bisa dikembalikan kepada masyarakat Indonesia," kata Menteri Agama Suryadhrma Ali usai bertemu Presiden IDB Dr Ahmad Mohamed Ali Al Madani, di Jeddah, Selasa (8/10).

Suryadharma menjelaskan, pembayaran dam lewat IDB itu sudah dilakukan, namun masih bersifat sporadis.

Ia memperkirakan uang dam dari Indonesia yang akan dikelola IDB mencapaiRp240 miliar.

"Selama ini semuanya dikelola pemerintah Arab Saudi," katanya.

Ia menjelaskan, kerja sama lewat IDB dimulai 2014 sehingga pihaknya perlu mempersiapkan sistemnya dan juga melakukan edukasi kepada jemaah Indonesia.

Selain membahas soal pembayaran dam, Menag yang didampingi anggota amirul hajj Indonesia lainnya yakni Ketua MUI Ma`aruf Amin dan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, juga membahas pengelolaan hewan kurban, pendidikan, serta keuangan syariah.

Pendidikan

Sementara terkait pendidikan Islam, Indonesia berharap agar IDB dapat meningkatkan peranannya kepada Indonesia.

Saat ini IDB sudah memberikan pinjaman lunak yang digunakan untuk melakukan pembangunan fisik Universitas Islam Negeri (UIN) di Malang, Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Riau, dan Bandung.

"Minat mahasiswa untuk belajar keuangan syariah juga meningkat. Kami meminta agar IDB bisa menerima mereka untuk praktik di bank-bank yang dikelola IDB," kata Menag.

Sementara itu, Presiden IDB mengatakan, pihaknya berupaya menjalin berbagai kerja sama dengan Indonesia termasuk membantu bank-bank syariah di Indonesia.

"Kami membuka pintu bagi bank syariah mana pun di Indonesia yang ingin bekerja sama dengan IDB," katanya.