IHSG menguat di tengah ‘wait and see’ pidato Ketua The Fed
6 Maret 2024 10:00 WIB
Seorang karyawan memotret layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/3/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ menjelang pidato Chairman The Fed Jerome Powell.
IHSG dibuka menguat 11,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.259,43. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,18 persen ke posisi 981,61.
“Hari ini IHSG akan coba untuk tes support kuat di 7.230, dan jika kuat bisa kembali rebound. Level resistance 7.280 sampai 7.320 dan support 7.200 sampai 7.230,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar masih cenderung ‘wait and see’ menantikan pernyataan dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell pada Rabu (06/03) dan Kamis (07/03) waktu AS, khususnya terkait kebijakan suku bunga acuan ke depan.
Jerome Powell diperkirakan memberikan laporan terhadap perekonomian dan inflasi, sehingga akan memberikan pandangan terkait kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat suku bunga.
Data perekonomian AS pada Selasa (5/3), menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS lebih lambat pada pada Februari 2024, dimana lapangan pekerjaan menurun, sedangkan jumlah pesanan baru tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan.
Laporan Indeks Manajer Pembelian mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari The Fed sejak Maret 2022.
Dari Asia-Pasifik, para investor memperhatikan proyeksi ekonomi China, setelah negara itu memproyeksikan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar 5 persen pada 2024, sedangkan inflasi diperkirakan sekitar 3 persen.
Kemudian, pertemuan "Dua Sesi" yang sedang berlangsung di China mengacu pada pertemuan tahunan legislatif China, Kongres Rakyat Nasional, dan badan penasihat politik utama negara, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.
Pada pertemuan itu, Perdana Menteri China Li Qiang diperkirakan akan menyampaikan laporan kerja pemerintah, yang merinci tujuan ekonomi dan kebijakan negara, termasuk target pertumbuhan PDB.
Sementara itu, tiga indeks utama Wall Street kompak turun lebih dari 1 persen pada Selasa (05/03, menjelang data ekonomi minggu ini dan komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Dow Jones turun 1,04 persen menjadi 38.585,19, indeks S&P 500 merosot 1,02 persen menjadi 5.078,65 dan Nasdaq Composite anjlok 1,65 persen menjadi 15.939,59.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 87,70 poin atau 0,22 persen ke 40.009,89, indeks Hang Seng menguat 50,19 poin atau 0,31 persen ke 16.212,83, indeks Shanghai melemah 5,11 poin atau 0,17 persen ke 3.042,67, dan indeks Straits Times menguat 32,80 poin atau 1,06 persen ke 3.139,90.
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 11,97 poin
Baca juga: IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati pidato Ketua The Fed
Baca juga: BEI ungkap 17 perusahaan antre IPO di pasar modal Indonesia
IHSG dibuka menguat 11,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.259,43. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,18 persen ke posisi 981,61.
“Hari ini IHSG akan coba untuk tes support kuat di 7.230, dan jika kuat bisa kembali rebound. Level resistance 7.280 sampai 7.320 dan support 7.200 sampai 7.230,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar masih cenderung ‘wait and see’ menantikan pernyataan dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell pada Rabu (06/03) dan Kamis (07/03) waktu AS, khususnya terkait kebijakan suku bunga acuan ke depan.
Jerome Powell diperkirakan memberikan laporan terhadap perekonomian dan inflasi, sehingga akan memberikan pandangan terkait kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat suku bunga.
Data perekonomian AS pada Selasa (5/3), menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS lebih lambat pada pada Februari 2024, dimana lapangan pekerjaan menurun, sedangkan jumlah pesanan baru tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan.
Laporan Indeks Manajer Pembelian mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari The Fed sejak Maret 2022.
Dari Asia-Pasifik, para investor memperhatikan proyeksi ekonomi China, setelah negara itu memproyeksikan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar 5 persen pada 2024, sedangkan inflasi diperkirakan sekitar 3 persen.
Kemudian, pertemuan "Dua Sesi" yang sedang berlangsung di China mengacu pada pertemuan tahunan legislatif China, Kongres Rakyat Nasional, dan badan penasihat politik utama negara, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.
Pada pertemuan itu, Perdana Menteri China Li Qiang diperkirakan akan menyampaikan laporan kerja pemerintah, yang merinci tujuan ekonomi dan kebijakan negara, termasuk target pertumbuhan PDB.
Sementara itu, tiga indeks utama Wall Street kompak turun lebih dari 1 persen pada Selasa (05/03, menjelang data ekonomi minggu ini dan komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Dow Jones turun 1,04 persen menjadi 38.585,19, indeks S&P 500 merosot 1,02 persen menjadi 5.078,65 dan Nasdaq Composite anjlok 1,65 persen menjadi 15.939,59.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 87,70 poin atau 0,22 persen ke 40.009,89, indeks Hang Seng menguat 50,19 poin atau 0,31 persen ke 16.212,83, indeks Shanghai melemah 5,11 poin atau 0,17 persen ke 3.042,67, dan indeks Straits Times menguat 32,80 poin atau 1,06 persen ke 3.139,90.
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 11,97 poin
Baca juga: IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati pidato Ketua The Fed
Baca juga: BEI ungkap 17 perusahaan antre IPO di pasar modal Indonesia
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: