Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 800 meter di Gunung Semeru. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan erupsi itu terjadi pagi ini pada pukul 05.52 WIB dengan kolom abu mengarah ke utara, barat daya, dan barat.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 100 detik," kata Yadi.
Gunung Semeru secara administrasi terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu memiliki tinggi puncak 3.676 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: PPG: Gunung Semeru erupsi beberapa kali dalam sehari Kegiatan pemantauan secara visual dan instrumental dilakukan dari dua pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, serta di Desa Argosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Awan panas, guguran lava, dan lahar perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pada 5 Maret 2024 PVMBG mencatat ada 83 kali erupsi yang terjadi di Gunung Semeru dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 49-153 detik.