Pasaman Barat deklarasikan kawasan daulat jagung di Ladang Rimbo
5 Maret 2024 18:28 WIB
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi (tengah) bersama Kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman saat panen raya jagung usai mendeklarasikan kawasan daulat pangan di daerah itu, Selasa (5/3/2024). ANTARA/Altas Maulana
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mendeklarasikan kawasan daulat pangan berupa tanaman jagung di Ladang Rimbo, Kecamatan Pasaman, dalam upaya meningkatkan produksi dan menjaga ketahanan komoditas tersebut.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Sumbar, Selasa, mengatakan keberlanjutan pangan harus terus dijaga dan ditingkatkan yang salah satunya dengan menggalakkan tanaman jagung.
Pasaman Barat, katanya, sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Sumbar, terus menggalakkan tanaman jagung dengan mengintegrasikan tanaman jagung dengan kelapa sawit.
"Saat ini, ribuan hektare tanaman kelapa sawit diremajakan. Itu potensi lahan yang bisa ditanam dengan jagung," katanya.
Menurutnya, produksi jagung pada 2023 mencapai 218.402 ton dengan luas tanam 35.449 hektare dan luas panen 36.179 hektare.
"Untuk 2024 ini, kita akan memperoleh bantuan benih jagung sebanyak 10 ribu hektare dari APBN dan 300 hektare dari provinsi," katanya.
Selain itu, juga memperoleh bantuan alat prapanen dan pascapanen berupa alat tanam dan pemipil jagung.
"Kami berharap Kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman dapat terus kompak dan menjaga ketahanan pangan jagung," ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail menambahkan dalam mendukung ketahanan jagung, pihaknya juga memberdayakan petugas penyuluh lapangan dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan penerapan teknologi pertanian.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Yelfi Fatriezi mengatakan Pasaman Barat memiliki potensi menjadi produsen jagung terbesar di Sumbar.
"Ada 350. 000 hektare potensi lahan jagung di Pasaman Barat. Apalagi, pakan ternak di Kabupaten Limapuluh Kota masih kekurangan. Dari 500 ton kebutuhan, baru 100 ton yang bisa dipenuhi. Ini peluang bagi Pasaman Barat," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya deklarasi daulat pangan jagung, maka produksi jagung akan semakin meningkat.
"Diharapkan petani juga terus meningkatkan kemampuan dalam penggunaan teknologi pertanian agar produksi meningkat," katanya.
Ketua kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman Rini Martayanti mengatakan saat ini kelompoknya memiliki 55 hektare tanaman jagung dengan 30 orang anggota.
"Mudah-mudahan produksi yang saat ini 5,9 ton per hektare akan terus meningkat. Kami berharap benih dan pupuk mudah diperoleh," sebutnya.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Sumbar, Selasa, mengatakan keberlanjutan pangan harus terus dijaga dan ditingkatkan yang salah satunya dengan menggalakkan tanaman jagung.
Pasaman Barat, katanya, sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Sumbar, terus menggalakkan tanaman jagung dengan mengintegrasikan tanaman jagung dengan kelapa sawit.
"Saat ini, ribuan hektare tanaman kelapa sawit diremajakan. Itu potensi lahan yang bisa ditanam dengan jagung," katanya.
Menurutnya, produksi jagung pada 2023 mencapai 218.402 ton dengan luas tanam 35.449 hektare dan luas panen 36.179 hektare.
"Untuk 2024 ini, kita akan memperoleh bantuan benih jagung sebanyak 10 ribu hektare dari APBN dan 300 hektare dari provinsi," katanya.
Selain itu, juga memperoleh bantuan alat prapanen dan pascapanen berupa alat tanam dan pemipil jagung.
"Kami berharap Kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman dapat terus kompak dan menjaga ketahanan pangan jagung," ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail menambahkan dalam mendukung ketahanan jagung, pihaknya juga memberdayakan petugas penyuluh lapangan dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan penerapan teknologi pertanian.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Yelfi Fatriezi mengatakan Pasaman Barat memiliki potensi menjadi produsen jagung terbesar di Sumbar.
"Ada 350. 000 hektare potensi lahan jagung di Pasaman Barat. Apalagi, pakan ternak di Kabupaten Limapuluh Kota masih kekurangan. Dari 500 ton kebutuhan, baru 100 ton yang bisa dipenuhi. Ini peluang bagi Pasaman Barat," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya deklarasi daulat pangan jagung, maka produksi jagung akan semakin meningkat.
"Diharapkan petani juga terus meningkatkan kemampuan dalam penggunaan teknologi pertanian agar produksi meningkat," katanya.
Ketua kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman Rini Martayanti mengatakan saat ini kelompoknya memiliki 55 hektare tanaman jagung dengan 30 orang anggota.
"Mudah-mudahan produksi yang saat ini 5,9 ton per hektare akan terus meningkat. Kami berharap benih dan pupuk mudah diperoleh," sebutnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: