Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - PM China, Li Keqiang, mengingatkan pihak-pihak terkait perselisihan Laut China Selatan agar tak menambah rumit persoalan yang ada, karena penyelesaian terbaiknya ialah lewat perundingan demi perdamaian dan stabilitas kawasan.
PM Li menyampaikan pernyataan demikian mengenai perselihan di Laut China Selatan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis ANTARA, Selasa (8/10), sehubungan peringatan satu dasawarsa hubungan China-ASEAN.
Menjawab pertanyaan bagaimana China memandang dampak masalah Laut China Selatan terhadap hubungan ASEAN-China, Li mengatakan Beijing dan negara-negara ASEAN telah melakukan pembahasan mendalam mengenai masalah Laut China Selatan, dan mencapai kesepahaman.
"Asalkan kita berpegang pada kesepahaman ini, menaati prinsip yang tercapai antara kedua pihak, maka perdamaian dan kestabilan di Laut China Selatan pasti dapat dipelihara," katanya.
Menurut dia, inti masalahnya ialah perselisihan kedaulatan atas bagian Kepulauan Nansha dan bagian Laut China Selatan, dan ini warisan sejarah. Sejarah modern Asia Timur sangat rumit, khususnya setelah Perang Dingin, di mana timbul perselisihan mengenai wilayah, namun China melakukan pendekatan damai bagi penyelesaiannya.
"Kami berpegang teguh pada jalur dialog dengan negara-negara terkait dan ASEAN, guna mencari jalan efektif untuk memelihara kestabilan kawasan. Pada 2002 China dan negara-negara ASEAN menandatangani Deklarasi Perilaku Berbagai Pihak Laut China Selatan, dokumen ini mendasar untuk memelihara perdamaian dan kestabilan Laut China Selatan," katanya.
Ditambahakannya, deklarasi ini juga membentuk unsur penting dalam tata tertib kawasan Asia Timur. Deklarasi Perilaku menetapkan serangkaian prinsip penting, antara lain, menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.
Sebelum perselisihan ini diselesaikan, berbagai pihak berjanji untuk tenang, tidak mengambil tindakan yang memperumit dan memperluas perselisihan, serta mengadakan kerja sama pragmatis.
Sulit tercapai
Prinsip-prinsip dalam deklarasi itu mencerminkan kebijaksanaan negara-negara Asia dalam menangani kontradiksi rumit sekalipun. Deklarasi ini cukup sulit tercapai, menentukan syarat yang tak boleh diganggu-gugat demi kemakmuran kawasan ini, kata PM Li.
Oleh karena itu, deklarasi ini hendaknya ditaati dan dipelihara. China dan ASEAN hendaknya berpegang teguh pada dialog dan kerja sama, dengan sungguh-sungguh memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan Laut China Selatan.
Baik dengan bertolak dari kebutuhan pembangunan diri, maupun dari kepentingan Asia Timur, China berpegang teguh pada pemeliharaan perdamaian dan keamanan kawasan. Kami menyadari tanpa lingkungan yang aman, maka perkembangan dan kemakmuran ekonomi tidak akan tercapai. Laut Tiongkok Selatan adalah jalan pelayaran penting.
Sebagai negara perdagangan yang besar, China sangat mementingkan dan tergantung pada keamanan serta kelancaran jalur pelayaran internasional, sekaligus juga memikul tanggung jawab besar. Oleh sebab itu, China mementingkan kebebasan pelayaran di Laut China Selatan, dan menjamin keamanannya.
Sebenarnya, perselisihan wilayah yang terdapat di Laut China Selatan tidak memberi dampak negatif apapun terhadap jalur internaisonal. China akan terus ambil bagian dalam kerja sama laut, termasuk kerja sama keamanan laut, memeliharaan perdamaian dan ketenteraman kawasan.
Jangan buat rumit soal Laut China Selatan
8 Oktober 2013 18:02 WIB
China menggelar latihan militer selama enam hari di Laut China Selatan beberapa waktu lalu. (DTN News)
Pewarta: Edi Utama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: