Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB) untuk pertama kalinya dalam tiga sesi perdagangan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 15,2 dolar AS, atau 1,16 persen, menjadi menetap di 1.325,1 dolar AS per ounce.
Para analis pasar memperkirakan para anggota parlemen AS masih menemui jalan buntu atas perpanjangan (kenaikan) batas utang negara untuk menghindari gagal bayar (default) di tengah penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah, sehingga memicu permintaan pasar terhadap emas sebagai penyimpan nilai.
Emas mendapatkan beberapa dukungan karena ketidakpastian dan itu akan menjadi sebuah transaksi yang sangat besar jika AS mengalami gagal bayar, beberapa analis mengatakan .
John Boehner, Ketua DPR AS pada Minggu mengatakan bahwa ia tidak harus memiliki suara yang dibutuhkan untuk memastikan sebuah RUU "bersih" untuk mendanai pemerintah, atau RUU yang tidak berhubungan dengan batas utang karena komitmen yang lebih luas tentang pemangkasan defisit, menurut laporan.
Boehner juga mengatakan gagal bayar adalah mungkin kecuali Gedung Putih memenuhi tuntutan Republik. Penutupan sebagian kegiatan pemerintah federal AS kini telah memasuki hari ketujuh sejak 1 Oktober, ketika tahun fiskal baru dimulai.
Jika AS mengalami gagal bayar pada utangnya, tidak hanya akan merugikan dolar AS, tetapi juga prospek ekonomi AS dan masa depan ekonomi terbesar dunia itu.
Perak untuk pengiriman Desember naik 63,4 sen, atau 2,91 persen, menjadi ditutup pada 22,386 dolar per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Emas berjangka naik
8 Oktober 2013 05:43 WIB
ilustrasi Harga Emas Anjlok Petugas menunjukan logam mulia emas 24 karat di Toko Emas Ibukota, Cikini, Jakarta, Jumat (28/6). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: