Kairo (ANTARA News) - Krisis politik di Mesir tidak menghambat mahasiswa Indonesia di Negeri Seribu Menara itu meraih prestasi pendidikan yang ditandai dengan wisuda yang digelar di Gedung Konferensi Internasional Al Azhar, Kairo, Senin (7/10).

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Fahmi Lukman, yang memimpin acara wisuda tersebut menjelaskan, dalam Wisuda ini tercatat 352 mahasiswa, mencakup 260 mahasiswa Indonesia, dan selebihnya dari beberapa negara di antaranya Malaysia, Thailand, Singapura, Nigeria dan Rusia.

"Wisuda ini dikhususkan untuk mahasiswa Indonesia, namun mahasiswa dari beberapa negara sahabat juga ingin bergabung," kata Fahmi Lukman.

Menurut Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Amrizal Batubara, wisuda itu diadakan atas kerja sama PPMI dan KBRI Kairo, serta didukung penuh oleh Univeritas Azhar.

"Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb dan Rektor Universitas Al Azhar Prof Dr Osama Al Abd, dalam pertemuan dengan kami, menyambut baik dan menyatakan dukungannya atas wisuda mahasiswa Indonesia ini," kata Afrizal.

Hadir dalam wisuda tersebut Wakil Syeikh Agung Al Azhar, Prof.Dr.Abbas Syuman, Penasehat Syeikh Agung Al Azhar Urusan Diplomatik, Prof.Dr.Abdel Rahman Mousa, Wakil Rektor Al Azhar Prof Dr Ibrahim Hudhud dan sejumlah dekan termasuk , di samping Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.

Dalam sambutannya, Prof Abbas Syuman menyatakan rasa bangganya bahwa mahasiswa Indonesia terus berjuang untuk menamatkan kuliah di tengah gejolak politik Mesir saat ini.

"Kami bangga atas keberhasilan kalian semua. Al Azhar tetap menanti pengganti kalian, mahasisa baru untuk mempelajari ajaran islam hakiki yang berlandaskan teloreansi dan moderat," katanya.

Dubes Nurfaizi memesan kepada wisudawan agar ilmu yang mereka peroleh itu hendaknya diterapkan tidak saja dalam segi keagamaan, tapi juga mencakup pemecahan permasalahan sosial di masyarakat luas.

Para mahasiswa yang wisuda itu dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Aceh, Maluku Utara, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat.

Ulfiah Nur Faiqoh, mahasiswi lulusan S1 asal Jawa Tengah yang meraih nilai Istimewa, dalam sambutan mewakili wisudawan mengemukakan bahwa wisuda ini merupakan awal dari perjalanan panjang untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari Al Azhar dengan penuh toleransi dan bersikap moderat.

Sebagian mahasiswa lulusan S1 ingin melanjutkan S2 di Mesir, dan sebagian lainnya melanjutkan di Indonesia.

"Saya cukup S1 di Universitas Al Azhar, dan S2 saya melanjutkannya di Indonesia," ujar Ulya Ifsantin, mahasiswi asal Jakarta, begitu pula Ridha Ammita, mahasiswi dari Tangerang, Banten. (*)