Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Tradisi mengenakan pakaian tradisional negara penyelenggara setiap KTT APEC masih dipelihara, jika pada KTT APEC 1994 di Bogor peserta mengenakan batik, pada KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, mereka mengenakan kain tenun ikat tradisional endek.




Baju berbahan tenun ikat endek Bali ini ditetapkan sebagai APEC costume sebelum para pemimpin ekonomi APEC hadir. Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampil dalam nuansa hijau yang serasi dengan warna kulitnya yang putih, sementara Presiden China, Xi Jinping, mengenakan yang warna merah.

Busana khusus yang biasa dinamakan APEC costume itu dikenakan ke-21 pemimpin ekonomi APEC pada jamuan makan malam kehormatan di Pusat Konvensi Nusa Dua, Bali, Selasa malam.

Tuan rumah, Presiden Susilo Yudhoyono, mengenakan kemeja kain tenun endek warna biru, dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, berkebaya Bali bernuansa sama.




Ingatan kembali ke KTT APEC 1994, di Istana Bogor, yang melahirkan Bogor Goals --satu prinsip komitmen APEC yang kini ingin dikembalikan-- saat Presiden Soeharto (saat itu) dan 17 pemimpin ekonomi lain APEC, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, tampil dalam busana batik coklat.




Itulah kali perdana batik mendapat panggung dunia secara terang-benderang, oleh para "peragawan" paling top, yaitu para kepala negara anggota APEC. Kini giliran kain endek Bali, satu dari sekian banyak kekayaan Indonesia bagi dunia.




Setelah 19 tahun, APEC menggelar pertemuan tingkat tinggi, yaitu di Nusa Dua, Bali, pada 1-8 Oktober ini. Kain endek Bali dipilih, karena keunikan, orisinalitas, dan pemakaiannya yang telah akrab bagi masyarakat Bali; minimal menjadi seragam bagi PNS dan banyak pegawai-pegawai kantor setempat setiap Kamis.




Semua dari 21 kepala delegasi KTT APEC 2013 ini tersenyum gembira saat berfoto bersama dengan busana kain endek yang dikenakan, di antaranya Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, dengan baju kain endek merahnya.




Rambutnya digelung sederhana, dengan riasan tidak menyolok mata. Yingluck sangat menawan malam itu dengan busana kain endek Bali berwarna merahnya.




Lebih-lebih seusai jamuan makan malam, sambil tersenyum, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, memotret barisan pagar ayu berbusana tradisional Bali memakai kamera poketnya berkali-kali.




Lee mengeluarkan kamera poket itu dari saku celananya; dengan kemeja kain endek hijau, tidak berlebihan jika dikatakan Lee menjadi "peragawan" busana Indonesia di panggung dunia.