Kemenperin sebut Indonesia punya potensi besar industri pelumas
4 Maret 2024 17:20 WIB
Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian Emmy Suryandari menyampaikan paparannya dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell Indonesia di Jakarta, Senin (4/3/2024). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar pada industri pengolahan dan industri pelumas karena besarnya pasar yang dimiliki.
Dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell Indonesia di Jakarta, Senin, Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Emmy Suryandari mengatakan bahwa Indonesia memiliki pasar domestik yang besar mengingat negara ini merupakan populasi terbesar keempat di dunia, dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat.
Kondisi ini, lanjut dia, mendorong permintaan yang tinggi untuk produk pelumas dan produk olahan lainnya di dalam negeri.
Emmy memaparkan bahwa investasi sektor industri pengolahan di Indonesia mencapai Rp162,3 triliun pada triwulan ke-4 tahun 2023. Angka ini menunjukkan kenaikan 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Sektor industri pengolahan juga berkontribusi sebesar 44,4 persen terhadap total investasi Indonesia pada triwulan ke-2 tahun 2023 yang mencapai Rp365,8 triliun.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu mempertahankan daya tarik investasi dengan besarnya pasar yang dimiliki, sumber daya alam yang melimpah, pertumbuhan ekonomi, dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait untuk melaksanakan regulasi pemerintah,” tutur Emmy.
Emmy mengatakan saat ini terdapat 52 perusahaan pelumas yang terdaftar dalam sistem informasi industri nasional, dengan kapasitas terpasang sekitar 2 juta kilo liter per tahun dan produksinya sekitar 1,2 juta kilo liter per tahun. Industri ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 4.898 orang pada 2023.
Namun, Emmy menyebut saat ini industri pelumas masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, oleh karena itu, dia berharap ke depannya akan ada lebih banyak investasi untuk industri pelumas di luar Pulau Jawa.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Karena secara jumlah kendaraan kita cukup besar, penduduk kita besar … kendaraan penumpang kita banyak jadi sangat besar peluangnya,” ucapnya.
“Dengan adanya investasi di luar Pulau Jawa, harapannya rantai distribusi akan dapat dijangkau dengan cepat oleh konsumen sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas dia.
Baca juga: Shell Indonesia hadirkan pelumas untuk industri tenaga listrik
Baca juga: PTPL dan SIG sepakati nota kesepahaman pengembangan pelumas industri
Dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell Indonesia di Jakarta, Senin, Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Emmy Suryandari mengatakan bahwa Indonesia memiliki pasar domestik yang besar mengingat negara ini merupakan populasi terbesar keempat di dunia, dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat.
Kondisi ini, lanjut dia, mendorong permintaan yang tinggi untuk produk pelumas dan produk olahan lainnya di dalam negeri.
Emmy memaparkan bahwa investasi sektor industri pengolahan di Indonesia mencapai Rp162,3 triliun pada triwulan ke-4 tahun 2023. Angka ini menunjukkan kenaikan 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Sektor industri pengolahan juga berkontribusi sebesar 44,4 persen terhadap total investasi Indonesia pada triwulan ke-2 tahun 2023 yang mencapai Rp365,8 triliun.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu mempertahankan daya tarik investasi dengan besarnya pasar yang dimiliki, sumber daya alam yang melimpah, pertumbuhan ekonomi, dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait untuk melaksanakan regulasi pemerintah,” tutur Emmy.
Emmy mengatakan saat ini terdapat 52 perusahaan pelumas yang terdaftar dalam sistem informasi industri nasional, dengan kapasitas terpasang sekitar 2 juta kilo liter per tahun dan produksinya sekitar 1,2 juta kilo liter per tahun. Industri ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 4.898 orang pada 2023.
Namun, Emmy menyebut saat ini industri pelumas masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, oleh karena itu, dia berharap ke depannya akan ada lebih banyak investasi untuk industri pelumas di luar Pulau Jawa.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Karena secara jumlah kendaraan kita cukup besar, penduduk kita besar … kendaraan penumpang kita banyak jadi sangat besar peluangnya,” ucapnya.
“Dengan adanya investasi di luar Pulau Jawa, harapannya rantai distribusi akan dapat dijangkau dengan cepat oleh konsumen sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas dia.
Baca juga: Shell Indonesia hadirkan pelumas untuk industri tenaga listrik
Baca juga: PTPL dan SIG sepakati nota kesepahaman pengembangan pelumas industri
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: