Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang antarbank Jakarta Senin menguat seiring lemahnya posisi Greenback akibat belum adanya keputusan pemerintah AS untuk menaikan batas utang.
Nilai tukar rupiah Senin sore menguat 111 poin menjadi 11.205 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya berada pada 11.316 per dolar AS.
"Dolar AS kembali tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah pada Senin ini, seiring masih buntunya negosiasi untuk menaikan batas utang AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Menurut dia, jika AS tidak menaikan batas utangnya pada 17 Oktober mendatang maka pemulihan ekonomi Amerika Serikat dapat terhambat. Dengan demikian, pengurangan stimulus keuangan the Fed dapat tertunda.
Sementara itu, Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, mengatakan nilai tukar rupiah masih rentan tertekan menyusul masih tercatatnya defisit neraca transaksi berjalan Indonesia.
"Nilai tukar rupiah masih rentan karena tergantung neraca transaksi berjalan. Nilai tukar rupiah mungkin akan mengalami penguatan apabila defisit terus mengecil," kata dia.
Ia mengharapkan pemerintah Indonesia segara mengatasi hal itu untuk mendukung penguatan secara berkelanjjutan.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 11.532 per dolar AS, membaik dari posisi sebelumnya 11.556 per dolar AS.
Rupiah menguat lagi ke 11.205 per dolar AS
7 Oktober 2013 21:27 WIB
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: