Shell bangun pabrik manufaktur gemuk di Indonesia
4 Maret 2024 15:08 WIB
Executive Vice President Global Lubricants Shell (ketiga kiri) Jason Wong dan Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian Emmy Suryandari (tengah) dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell di Jakarta, Senin (4/3/2024). ANTARA/Shofi Ayudiana
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan minyak dan pelumas multinasional Shell mengumumkan bahwa mereka saat ini sedang membangun pabrik manufaktur gemuk (grease) pertamanya di Indonesia.
Pabrik ini merupakan investasi lanjutan sekaligus melengkapi pabrik pelumas atau Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) Shell yang ada di Marunda, Bekasi, Jawa Barat.
Jason Wong selaku Executive Vice President Global Lubricants Shell mengatakan bahwa pabrik baru milik Shell ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 12 juta liter gemuk per tahun, menjadikannya fasilitas produksi pelumas gemuk Shell terbesar ketiga secara global.
“Ini akan membantu memenuhi kebutuhan Indonesia terhadap produk gemuk berkualitas tinggi,” ujar Wong dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell di Jakarta, Senin.
Menurut Wong, pembangunan pabrik gemuk ini didasari karena Indonesia merupakan pasar pertumbuhan yang strategis bagi Shell, dan memainkan peran penting dalam industri pelumas di kawasan.
Ketika ditanya mengenai nilai investasi pembangunan pabrik tersebut, Wong memilih untuk tidak mengungkapkan detailnya. Ia menekankan bahwa aspek terpenting dalam pembangunan pabrik terletak pada kapasitas dan investasi berkelanjutan.
Ini, kata dia, dapat dilihat dari contoh pabrik Shell di Marunda, yang sebelumnya memiliki kapasitas 136 juta liter dan kemudian digandakan menjadi 300 juta liter per tahun.
Managing Director Lubricants Shell Indonesia Andri Pratiwa menuturkan bahwa pabrik gemuk baru ini akan memproduksi produk gemuk bermerek Shell Gadus.
Produk ini difungsikan untuk berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, agrikultur, pembangkit listrik, dan manufaktur.
“Produksi di sini kami fokuskan untuk konsumsi domestik, itu dulu yang kami prioritaskan,” kata Andri.
Shell pertama kali berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik pencampuran oli pelumas terbesarnya atau Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) Shell di Marunda, Bekasi pada 2015.
Pabrik ini memproduksi berbagai produk pelumas meliputi Shell Helix (pelumas mesin mobil), Shell Advance (pelumas motor), Shell Rimula (pelumas mesin diesel heavy duty), Shell Spirax (pelumas transmisi), dan pelumas industri lainnya.
Kapasitas produksi awal pabrik tersebut adalah 136 juta liter per tahun, dan kemudian ditingkatkan dua kali lipat menjadi 300 juta liter pada 2022.
Baca juga: Intip fasilitas uji emisi hingga isi daya EV di gerai "flagship" Shell
Baca juga: Shell Indonesia hadirkan pelumas untuk industri tenaga listrik
Pabrik ini merupakan investasi lanjutan sekaligus melengkapi pabrik pelumas atau Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) Shell yang ada di Marunda, Bekasi, Jawa Barat.
Jason Wong selaku Executive Vice President Global Lubricants Shell mengatakan bahwa pabrik baru milik Shell ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 12 juta liter gemuk per tahun, menjadikannya fasilitas produksi pelumas gemuk Shell terbesar ketiga secara global.
“Ini akan membantu memenuhi kebutuhan Indonesia terhadap produk gemuk berkualitas tinggi,” ujar Wong dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik manufaktur gemuk Shell di Jakarta, Senin.
Menurut Wong, pembangunan pabrik gemuk ini didasari karena Indonesia merupakan pasar pertumbuhan yang strategis bagi Shell, dan memainkan peran penting dalam industri pelumas di kawasan.
Ketika ditanya mengenai nilai investasi pembangunan pabrik tersebut, Wong memilih untuk tidak mengungkapkan detailnya. Ia menekankan bahwa aspek terpenting dalam pembangunan pabrik terletak pada kapasitas dan investasi berkelanjutan.
Ini, kata dia, dapat dilihat dari contoh pabrik Shell di Marunda, yang sebelumnya memiliki kapasitas 136 juta liter dan kemudian digandakan menjadi 300 juta liter per tahun.
Managing Director Lubricants Shell Indonesia Andri Pratiwa menuturkan bahwa pabrik gemuk baru ini akan memproduksi produk gemuk bermerek Shell Gadus.
Produk ini difungsikan untuk berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, agrikultur, pembangkit listrik, dan manufaktur.
“Produksi di sini kami fokuskan untuk konsumsi domestik, itu dulu yang kami prioritaskan,” kata Andri.
Shell pertama kali berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik pencampuran oli pelumas terbesarnya atau Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) Shell di Marunda, Bekasi pada 2015.
Pabrik ini memproduksi berbagai produk pelumas meliputi Shell Helix (pelumas mesin mobil), Shell Advance (pelumas motor), Shell Rimula (pelumas mesin diesel heavy duty), Shell Spirax (pelumas transmisi), dan pelumas industri lainnya.
Kapasitas produksi awal pabrik tersebut adalah 136 juta liter per tahun, dan kemudian ditingkatkan dua kali lipat menjadi 300 juta liter pada 2022.
Baca juga: Intip fasilitas uji emisi hingga isi daya EV di gerai "flagship" Shell
Baca juga: Shell Indonesia hadirkan pelumas untuk industri tenaga listrik
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: