Catur
PERCASI: Kemenangan Nayaka di SCUA FIDE Rated keberhasilan regenerasi
4 Maret 2024 01:04 WIB
Pecatur muda Nayaka Budidharma (tiga dari kiri) saat menerima penghargaan usai mengunci gelar juara Kejuaraan Catur 2nd PERCASI SCUA FIDE Rated 2024 kategori terbuka yang berlangsung di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Bekasi, Minggu (03/03/2024). (ANTARA/HO-SCUA FIDE Rated 2024)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB PERCASI) Kristianus Liem menilai kemenangan pecatur muda Nayaka Budidharma di Kejuaraan Catur 2nd PERCASI SCUA FIDE Rated 2024 kategori terbuka merupakan keberhasilan regenerasi.
Pecatur berusia 18 tahun tersebut mengunci gelar juara usai menaklukkan pecatur senior FIDE Master Maksum Firdaus (2183) pada babak sembilan, yang merupakan babak terakhir kompetisi.
"Ini hasil yang bagus sekali karena Nayaka masih muda dan merupakan lapis kedua tim elit Indonesia. Dia bisa mempertahankan prestasi yang diraih sebelumnya, sesuatu yang bagus sekali untuk regenerasi catur Indonesia ke depannya," kata Kabid PB PERCASI Kristianus Liem dikutip dari keterangan resmi, Senin.
Menurut Kristianus Liem selain Nayaka sejumlah pecatur-pecatur Indonesia yang saat ini menjalani pelatihan nasional (pelatnas) mempunyai potensi yang besar.
Baca juga: Pecatur muda Nayaka Budidharma kunci gelar juara 2nd SCUA FIDE Rated
Pintu kemenangan Nayaka semakin terbuka setelah FM Maksum Firdaus melakukan kesalahan pada langkah ke-40 dengan memakan kudanya putih milik Nayaka di F3. Langkah ini membuka peluang bagi Nayaka untuk menguasai jalannya permainan.
Pada langkah ke-49, setelah upaya perlawanan yang gigih, Firdaus Maksum akhirnya menyerah, memberikan kemenangan telak bagi Nayaka sekaligus meraih poin 8 dari 9 babak yang dimainkan.
Ke depannya Kristianus Liem berpesan kepada Nayaka agar terus bekerja keras di latihan dan pelatihan nasional (pelatnas) untuk meningkatkan kelas. Pecatur asal Malang tersebut kini tercatat berada di kelas FIDE Master namun belum diresmikan FIDE Master. Kristianus Liem mengatakan Nayaka berpotensi untuk naik ke kelas Internasional Master namun harus melewati anak tangga.
"Kalau gelar nantinya mereka (Nayaka) kelasnya sudah naik di FIDE Master tetapi belum diresmikan oleh FIDE Master, untuk Nayaka nantinya mau naik ke kelas Internasional Master harus latihan yang keras karena rating dia sampai saat ini belum mencukupi untuk mengikuti turnamen Internasional Master yang sifatnya undangan," ujar Kristianus Liem.
Baca juga: PERCASI berharap lahirkan pecatur internasional lewat SCUA FIDE Rated
Pecatur berusia 18 tahun tersebut mengunci gelar juara usai menaklukkan pecatur senior FIDE Master Maksum Firdaus (2183) pada babak sembilan, yang merupakan babak terakhir kompetisi.
"Ini hasil yang bagus sekali karena Nayaka masih muda dan merupakan lapis kedua tim elit Indonesia. Dia bisa mempertahankan prestasi yang diraih sebelumnya, sesuatu yang bagus sekali untuk regenerasi catur Indonesia ke depannya," kata Kabid PB PERCASI Kristianus Liem dikutip dari keterangan resmi, Senin.
Menurut Kristianus Liem selain Nayaka sejumlah pecatur-pecatur Indonesia yang saat ini menjalani pelatihan nasional (pelatnas) mempunyai potensi yang besar.
Baca juga: Pecatur muda Nayaka Budidharma kunci gelar juara 2nd SCUA FIDE Rated
Pintu kemenangan Nayaka semakin terbuka setelah FM Maksum Firdaus melakukan kesalahan pada langkah ke-40 dengan memakan kudanya putih milik Nayaka di F3. Langkah ini membuka peluang bagi Nayaka untuk menguasai jalannya permainan.
Pada langkah ke-49, setelah upaya perlawanan yang gigih, Firdaus Maksum akhirnya menyerah, memberikan kemenangan telak bagi Nayaka sekaligus meraih poin 8 dari 9 babak yang dimainkan.
Ke depannya Kristianus Liem berpesan kepada Nayaka agar terus bekerja keras di latihan dan pelatihan nasional (pelatnas) untuk meningkatkan kelas. Pecatur asal Malang tersebut kini tercatat berada di kelas FIDE Master namun belum diresmikan FIDE Master. Kristianus Liem mengatakan Nayaka berpotensi untuk naik ke kelas Internasional Master namun harus melewati anak tangga.
"Kalau gelar nantinya mereka (Nayaka) kelasnya sudah naik di FIDE Master tetapi belum diresmikan oleh FIDE Master, untuk Nayaka nantinya mau naik ke kelas Internasional Master harus latihan yang keras karena rating dia sampai saat ini belum mencukupi untuk mengikuti turnamen Internasional Master yang sifatnya undangan," ujar Kristianus Liem.
Baca juga: PERCASI berharap lahirkan pecatur internasional lewat SCUA FIDE Rated
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: