Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menurunkan tim yang terdiri sekitar 100 dokter hewan dan paramedik untuk memantau dan melakukan pengawasan hewan kurban di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Ahmad Junaeidi di Jakarta, Senin mengatakan, tugas tim tersebut melaksanakan supervisi pemeriksaan dokumen kesehatan hewan.

"Selain itu mereka juga melakukan pemeriksaan antemortem dan post mortem, mengawasi penyembelihan serta penanganan daging dan jeroan hewan qurban selama hari raya dan hari tasyrik atau tiga hari pasca Idul Adha," katanya.

Dia mengatakan tim akan ditempatkan di Jabodetabek karena merupakan barometer pengawasan pemotongan hewan qurban," ujarnya pada pelepasan Tim Pemantau Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban 1434 H Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Sementara itu Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor akan menurunkan sekitar 575 petugas pemeriksa terdiri atas dosen, mahasiswa koasistensi kedokteran hewan di wilayah Jabodetabek.

Menurut dia, pada pelaksanaan kurban 2013 digunakan sistem pelaporan online untuk memudahkan pelaporan petugas dan informasi dari daerah.

Program tersebut, tambahnya, sudah berhasil diujicobakan pada tahun lalu dan untuk tahun ini digunakan pada seluruh provinsi di tanah air.

Pada kesempatan tersebut Achmad Junaidi mengungkapkan, tempat-tempat penampungan maupun penjualan ternak kurban hingga tempat pemotongan pada umumnya masih jauh dari memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan hewan.

"Semuanya serba darurat dan serba apa adanya, sehingga hewan kurban terabaikan dari segi kesehatan yang akhirnya berdampak pada keamanan produk hewan," katanya.

Menurut dia, ada empat aspek penting yang harus diperhatikan pda hewan kurban yakni memenuhi syariat agama, jaminan kesehatan hewan, keamanan produk dan kesejahteraan hewan. (S025/B008)