Seorang wisatawan dari DKI Jakarta Aryo Prakasa mengaku senang dengan penyelenggaraan ajang internasional itu dan berharap akan lebih meriah pada tahun depan.
"Saya senang karena bisa menikmati kompetisi perahu dayung Solu Bolon, ada jetski juga, hiburan band nasional dan lainnya," kata Aryo dengan antusias usai menonton F1 Powerboat Danau Toba, Minggu.
Ia menambahkan, sudah berada di lokasi sejak Jumat (1/3) dan berencana pulang pada Senin (4/3) melalui Bandara Sisingamangaraja XII/Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara yang lebih dekat dengan lokasi kegiatan.
Sementara itu, seorang pelaku UMKM yang berjualan makanan dan minuman ringan di luar lokasi utama perlombaan Radison Sinaga mengatakan penjualannya selama dua hari terakhir meningkat drastis.
"Saya biasanya jualan dapat untung Rp100.000 per hari, tetapi selama ada lomba ini (F1 Powerboat), pendapatan saya mencapai Rp250.000 per hari," ujar dia.
Ia berharap, pemerintah lebih banyak membuat acara dengan skala besar seperti ini dalam satu tahun sehingga bisa berdampak langsung terhadap masyarakat dengan ekonomi kelas bawah seperti dirinya.
Baca juga: InJourney klaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 lebih baik dari tahun lalu
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan pada tahun lalu dampak ekonomi penyelenggaraan ajang internasional tersebut mencapai Rp1,6 triliun. Tahun ini, diharapkan dampaknya bisa meningkat minimal 10-20 persen.
Dia optimistis karena telah melihat langsung peningkatan jumlah penumpang di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII/ Silangit dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, keterlibatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dipusatkan di sekitar lokasi utama perlombaan membuat wisatawan memiliki banyak pilihan aktivitas selama penyelenggaraan lomba jet air tersebut.
Baca juga: Pembalap debutan Rusty Wyatt juara F1 Powerboat Danau Toba 2024
Baca juga: Menpora: Kami bersama IMI lakukan talent scouting pembalap powerboat